Krjogja.com – SLEMAN – Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti mengatakan, Pemerintah Indonesia terus memperbanyak pembangunan bendungan. Menurutnya, air dari bendungan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk irigasi, dibangkitkan menjadi energi listrik dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat. “Pembangunan bendungan-bendungan mendukung swasembada pangan, swasembada energi dan swasembada air,” terang Diana dalam acara pembukaan Rapat Anggota Biasa dan Rapat Anggota Tahunan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNI-BB)-Indonesian National Commite on Large Dams (INACOLD) dan seminar nasional KNI-BB di Gelanggang Inovasi dan Krativitas (GIK) UGM, Sabtu (16/11/2024) malam. Menurut Diana, sampai dengan tahun 2014, pemerintah sudah membangun sebanyak 187 bendungan. Dan pada periode tahun 2015-2024/2025 telah dan akan diselesaikan 61 bendungan, serta 11 bendungan baru yang dibangun dari tahun 2021 dan tersebar di seluruh Indonesia. “Sehingga total 259 bendungan dibangun oleh pemerintah,” ujarnya. Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
Dijelaskan Diana, pembangunan bendungan mendukung upaya swasembada pangan melalui layanan irigasi seluas 1.271.415 ha, swasembada energi melalui penambahan energi listrik sebanyak 15.627,83 MW dan ketahanan air sebanyak 59,59 m3/kapita/tahun. “Dengan wilayah yang sangat luas, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi bendungan,” katanya. Ketua Umum INACOLD KNI-BB, Adenan Rasyid mengatakan, acara ini merupakan kegiatan tahunan asosiasi profesi bendungan yang memberikan kesempatan untuk saling bertukar informasi dan inovasi dalam bidang bendungan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 15-17 November 2024 mengangkat tema ‘Inovasi dan Tantangan dalam Pemilihan Tipe Bendungan untuk Masa Depan’.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono saat membacakan sambutan Gubernur DIY mengatakan, bendungan menjadi simbol kekuatan yang tenang namun penuh daya guna. Melalui forum ini, ia berharap mampu melahirkan terobosan-terobosan yang tidak hanya sekadar memenuhi standar teknis, tetapi juga menyentuh dimensi sosial dan lingkungan. “Mari kita bangun bendungan-bendungan yang kokoh, adaptif, dan senantiasa ramah terhadap alam,” katanya. (Dev)