Suara.com – Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB) telah mengambil langkah-langkah untuk menempatkan Google Alphabet di bawah pengawasan federal formal, Washington Post melaporkan, yang berpotensi menimbulkan tantangan regulasi lain bagi raksasa Big Tech tersebut.
Google telah dengan keras menolak gagasan tersebut selama berbulan-bulan melalui pembicaraan yang sangat rahasia, kata laporan itu pada hari Kamis, mengutip dua orang yang mengetahui diskusi tersebut.
Status pengawasan federal dapat memungkinkan regulator mengakses catatan internal perusahaan.
CFPB dan Alphabet menolak berkomentar.
Baca Juga: Tegang! Iran Tolak Tekanan Barat Soal Nuklir
Google telah menghadapi tindakan pemerintah yang dapat memaksa perusahaan untuk melepaskan sebagian bisnisnya, serta perintah pengadilan untuk membuka toko aplikasi selulernya untuk persaingan.
Google Inc. merupakan sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang bergerak di bidang layanan dan produk internet seperti mesin pencari, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring.
Google didirikan oleh dua orang alumni Stanford University yaitu Larry Page dan Sergey Brin. Pada tahun 1996, mereka membangun sebuah mesin pencari (awalnya bernama BackRub) yang menggunakan link untuk menentukan pentingnya halaman web individu.
Larry dan Sergey hanya memiliki 16% dari saham perusahaan, maka pada tanggal 4 September 1998, mereka membuat Google Inc dengan status perusahaan swasta. Namun pada tanggal 19 Agustus 2004, perusahaan kemudian berubah menjadi perusahaan publik dengan sahamnya terdaftar di NASDAQ.
Diketahui, kantor pusat Google berada di negara bagian California, tepatnya di 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043.
Baca Juga: Momen Pertemuan Donald Trump dan Joe Biden di Gedung Putih