GELORA.CO – Debat publik ketiga yang mempertemukan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) diwarnai ketegangan.Cabup nomor urut 3, Nizar Rahmatu ngamuk dan mendatangi pendukung lawan saat debat masih berlangsung pada Rabu, 13 November 2024.Hal tersebut diketahui dari unggahan video akun TikTok @bolonemase_semarang yang dibagikan pada Selasa, 19 November 2024 lalu.Dalam video berdurasi 1 menit 12 detik itu, mulanya Nizar sedang membahas soal pembangunan yang merata di Kabupaten Parigi Moutong. Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari barisan para penonton. Nizar kemudian meminta Bawaslu untuk menegur dan menangkap orang yang meneriakinya.“Tolong ditegur itu Bawaslu, tolong ditangkap itu, tolong ditangkap itu, tolong ditangkap!,” teriak Nizar sambil menunjuk ke arah penonton.Nizar yang tersulut emosi kemudian turun dari podium debat lalu mendatangi pendukung lawan yang meneriaki dirinya.Beruntung petugas keamanan KPU Parigi Moutong dibantu aparat kepolisian langsung bergerak cepat mengamankan situasi. Selanjutnya pembawa acara meminta agar Nizar Rahmatu kembali ke panggung untuk melanjutkan debat.Video tersebut sontak saja menjadi sorotan warganet di media sosial. Dalam kolom komentar unggahan, tidak sedikit warganet yang menyorot sikap tempramen Nizar.“Calon temperamen gak usah dipilih, sangat menakutkan apabila terpilih,” komentar salah seorang warganet.“Pemimpin itu harus cerdas, cerdas dalam menjaga emosinya,” tulis warganet.“Lihat ini warga nya belum jadi udah gini, apa lagi kalau dah jadi,” kata warganet.“Nggak kebayang kalo kepilih arogannya bakal kaya apa,” celetuk warganet.Merespons video viral tersebut, Ketua KPU Parigi Moutong, Ariana Borahima menyayangkan kejadian yang terjadi saat debat publik ketiga Cabup-Cawabup Parigi Moutong.Padahal, kata dia, sebelum debat pihaknya telah membahas ihwal tata tertib yang harus dilakukan masing-masing pasangan calon (paslon).“Dalam berita acara kesepakatan dari masing-masing paslon bertanggung jawab atas pendukungnya. Insiden ini memberikan dampak terhadap proses demokrasi di daerah ini,” ujar Ariana kepada wartawan Kamis, 21 November 2024.