FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar Universitas Airlangga dan pengamat politik, Prof. Henri Subiakto, mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto atas kejujurannya dalam menggambarkan kondisi rakyat Indonesia saat berbicara di hadapan para pemimpin negara-negara G20.
“Saya salut pak Prabowo yang jujur menyampaikan keadaan rakyat Indonesia apa adanya,” ujar Prof. Henri dalam keterangannya di aplikasi X @henrysubiakto (20/11/2024).
Dikatakan Prof. Henri, Presiden Prabowo mengakui bahwa meskipun Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Ada pekerjaan rumah yang besar di baliknya.
“Beliau mengaku terpilih sebagai presiden dari sebuah negara terbesar nomer 4 populasinya di dunia,” tukasnya.
Masalah kelaparan dan kemiskinan masih menjadi realitas yang dihadapi setiap hari.
“Tapi kelaparan dan kemiskinan masih menjadi persoalan nyata sehari hari,” sebut Prof. Henri.
Tambahnya, berkaca pada masalah kelaparan dan kemiskinan itu, diperoleh data 25 persen anak di Indonesia mengalami kelaparan setiap hari.
“Bahkan 25 persen anak di Indonesia dikatakannya dalam kondisi lapar setiap hari,” terangnya.
Menurut Prof. Henri, keberanian Prabowo untuk mengungkapkan kondisi tersebut menunjukkan transparansi dan kejujuran seorang pemimpin.
Namun, ia mempertanyakan maksud di balik penyampaian fakta tersebut di forum internasional bergengsi seperti G20.
“Apa sebenarnya harapan dari pernyataan yang disampaikan pak Prabowo di depan para pemimpin negara-negara G-20 tersebut?,” tandasnya.
Ia menduga bahwa pernyataan tersebut bisa menjadi panggilan untuk kerja sama internasional atau bentuk diplomasi untuk mendorong perhatian global terhadap masalah mendesak di Indonesia.
“Apa kira-kira maksud yang dia inginkan di balik pernyataan yg menggambarkan kondisi rakyat Indonesia yg kurang baik itu?,” kuncinya.
Kata Prof. Henri, penting bagi pemimpin untuk berani berbicara jujur tentang persoalan bangsa, tetapi juga memberikan solusi dan harapan untuk perubahan yang lebih baik di masa depan.
(Muhsin/fajar)