Suara.com – Satu orang tewas di Tel Aviv Israel usai kelompok Hamas melakukan serangan ke lokasi vital negara Zionis tersebut, Senin (19/11/2024).
Hal itu juga ditegaskan oleh Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang gagal di Tel Aviv, Israel pada Minggu malam.
Serangan itu terjadi ditengah upaya gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas yang menghancurkan di Gaza.
Kedua kelompok itu mengancam akan melakukan serangan tambahan jika perang di Gaza berlanjut.
Baca Juga: Kelompok Hamas dan Jihad Islam Serang Lokasi Vital Militer Israel di Tel Aviv
Bom itu tampaknya meledak sebelum waktunya, menewaskan pelaku serangan dan melukai satu orang di dekatnya. Belum jelas apakah penyerang berencana melancarkan serangan bunuh diri atau akan menanamkan bahan peledak lalu meledakkannya dari jarak jauh.
Dilansir dari Kantor berita AFP, kelompok-kelompok militan itu yang menyebut serangan itu sebagai “operasi bunuh diri.”
Serangan bom bunuh diri telah digunakan oleh militan Palestina pada tahun 1990-an dan 2000-an, menewaskan ratusan warga sipil.
Komandan polisi distrik Tel Aviv, Peretz Amar, mengatakan kepada wartawan bahwa bom itu meledak beberapa meter dari sebuah sinagoge yang penuh orang.
Ia mengatakan bahwa masalah yang diduga terjadi pada pengaturan waktu bom itu membantu menghindarkan “tragedi yang sangat nyata.”
Baca Juga: Donald Trump Bakal ‘Babat Habis’ Imigran Ilegal
Amar mengatakan bahwa tersangka tampak pada rekaman kamera keamanan sedang berjalan dan membawa ransel besar, dan bahwa tersangka tidak dikenal sebelumnya oleh polisi. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang sedang berupaya menetapkan dari mana ia berasal dan apakah ia menerima bantuan tambahan.
Ledakan bom itu terjadi tidak lama setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv untuk mengikuti pembicaraan gencatan senjata.