Krjogja.com Jakarta Klub Belgia FCV Dender semakin kental aroma Indonesia. Setelah merekrut pemain timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen, peserta Liga 1 Belgia itu juga akan memakai apparel asal Indonesia, Mills, mulai musim depan. Dender dan Mills menjalin kerjasama selama dua musim terhitung mulai 2025/2026. Kepastian kerjasama Mills dengan Dender terungkap pada Jumat 22 November 2024. CEO PT Mitra Kreasi Garmen, Ahau mengatakan Mills dan F.C.V. Dender memiliki visi dan misi yang sama, yakni memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Kehadiran Mills membuat Dender semakin terasa Indonesia. Pemilik Dender juga merupakan penguasaha asal Indoensia, Sihar Sitorus. “Mills mempunyai visi bukan hanya sekedar brand lokal, kami harus bersaing di dunia internasional, efektifnya harus bersaing di Eropa. Eropa tempat bersaing brand-brand ternama dunia. Peluangnya kita paling dekat melalui Indonesia connection untuk masuk Eropa, seperti dengan F.C.V. Dender yang dimiliki pak Sihar,” kata Ahau.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat “F.C.V. Dender akan memperkenalkan Mills di Eropa, sedangkan Mills akan memperkenalkan Dender di Indonesia,” tambahnya.
Launching jersery baru Dender dengan Mills rencananya baru akan dilakukan pada Juni 2025 menyambut musim baru 2025/2026. Jersey Dender ini nantinya juga akan dijual di Indonesia. “Untuk launching kami mengikuti jadwal launching jersey F.C.V. Dender. Mereka start (launching), kita start. Untuk harga jersey belum dirilis,” tambah Ahau. Kesamaan Visi
Sementara itu, Sihar Sitorus menyambut baik kerja sama ini. Ia sedikit membocorkan desain jersey F.C.V. Dender produk Mills untuk musim depan. Baca Juga: Geodipa-Kodim-Perhutani Tanam 27.000 Pohon di Kawasan Telaga Dringo Dieng “Tentunya kita tahu (Mills) merupakan produk Indonesia, kerja sama ini adanya connection dengan Indonesia, kebetulan bertemu dengan Pak Ahau, kami memiliki visi dan misi yang sama. Dengan adanya Mills, tentu Indonesia dikenal mampu produksi (jersey) berkualitas,” kata Sihar Sitorus. (*)
