FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Presiden Prabowo Subianto diklaim membawa ‘oleh-oleh’ komitmen investasi Rp294 triliun dari luar negeri. Namun hal tersebut dinilai hanya sekadar janji.
“Forum janji untuk berinvestasi di Indonesia. Jadi hanya janji. Bahwa akan melakukan investasi sekian,” kata Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, Sutardjo Tui, Senin (25/11/2024).
Menurut Sutardjo, janji tersebut memang adalah harapan. Namun ia menyebut bisa saja harapan itu palsu.
“Jadi dia hanya memberi harapan, yang mungkin saja itu harapan palsu,” ucapnya.
Meski demikian, Sutardjo mengakui komitmen investasi merupakan satu langkah untuk realisasi. Hanya saja perlu dipastikan tidak sekadar janji saja.
“Tapi sebenarnya sudah bagus. Artinya tingkat kepercayaan sudah mulai terhadap Prabowo. Kita menunggu seperti apa hasilnya. Jangan sampai hanya PHP. Mudah-mudahan tidak PHP,” terangnya.
Di sisi lain, ketimbang mengejar investasi asing. Sutardjo menyebut sebenarnya investasi lokal lebih menarik.
“Kita punya uang banyak kok. Maksud saya jangan orang luar. Kalau dia investasi dari luar, dia punya hasil keluar juga,” jelasnya.
Jika investornya dari luar, maka keuntungan dari investasi itu lebih dinikmati pihak luar.
“Sehingga larinya itu membuat nilai rupiah merosot lagi. Dia masuk, lalu keluar lagi. Jadi kurs rupiah tidak normal,” imbuhnya.
Beda halnya dengan lokal. Keuntungan dalam negeri bisa lebih optimal.
“Kalau dia lokal, misalnya Abu Rizal Bakrie, Jusuf Kalla. Kalau dia investasi di sini. Uangnya akan di sini. Kan dia di sini. Artinya dia bisa mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan Produk Domestik Bruto. Jadi lebih bagus saya rasa, kita berdayakan investor lokal,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)