Warta Ekonomi, Bandung –
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kepolisian Daerah mengantisipasi beredarnya informasi hoax menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2024.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Akhmad Wiyagus memastikan keamanan dan kelancaran Pilkada. Pihaknya bekerja sama dengan TNI untuk menjaga kondisi yang kondusif.
“Kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk pengamanan yang maksimal. Semoga Jawa Barat tetap kondusif,”tegas Wiyagus kepada wartawan usai mengikuti kegiatan Doa Bersama Lintas Agama menuju Pilkada Jawa Barat Aman dan Kondusif’, di Bandung, Senin (25/11/2024).
Mengenai potensi penyebaran hoaks, ia menegaskan bahwa pihaknya telah siap mengantisipasi dengan pendekatan hukum yang tegas.
Dengan kesiapan yang matang, diharapkan Pilkada di Jawa Barat dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan damai, serta masyarakat dapat berpartisipasi penuh dalam proses demokrasi ini.
“Hoaks akan kami lawan dengan langkah hukum, jika terbukti ada yang menyebarkan informasi palsu yang dapat meresahkan masyarakat,” tegasnya.
Adapun Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan Jabar sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia sekitar 49 juta jiwa, dengan jumlah pemilih terbesar sekitar 35,9 juta orang, menjadi barometer kesuksesan Pilkada Serentak di Indonesia.
Baca Juga: Bey Machmuding Apresiasi Viral 2024: Dorong Gaya Hidup Positif dan Kurangi Pinjol Ilegal
“Dengan keberagaman budaya dan agama, Jabar harus menjadi teladan yang mengajarkan toleransi, saling menghormati, dan gemar menjaga keutuhan bangsa,” katanya.
Bey mengajak semua pihak untuk menjaga momentum ketenangan pada masa tenang sebagai langkah awal memastikan Pilkada Serentak berlangsung dengan damai, aman, dan penuh keharmonisan.
“Pencoblosan tinggal dua hari lagi, maka harus hadir momentum untuk rasa aman, damai, dan kondusif, sampai Jabar punya pemimpin baru sesuai dengan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Dia menambahkan, KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu, maupun pemda dan aparat kemanana sudah melakukan berbagai persiapan agar pemilu sukses.
“Doa lintas agama yang akan kita panjatkan hari ini adalah simbol bahwa perbedaan agama, keyakinan dan budaya tidak akan menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu. Justru keberagaman inilah yang menandakan kita satu bangsa satu Indonesia,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.