REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Ali Larijani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, mengatakan negaranya sedang mempersiapkan pembalasan terhadap serangan Israel baru-baru ini. Menurutnya, serangan itu harus dibalas dengan lebih dashyat karena telah melanggar kedaulatan Iran.“Pejabat terkait di militer dan pemerintah Iran sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk menunjukkan respons yang tepat terhadap agresi Israel baru-baru ini terhadap Iran,” kata Larijani dalam wawancara baru-baru ini dengan kantor berita lokal Tasnim. Penasihat Pemimpin merujuk pada perjalanannya baru-baru ini ke Suriah dan Lebanon, dan melihat klaim Israel bahwa mereka telah melumpuhkan kelompok pejuang Hizbullah adalah bohong belaka. “Semangat tinggi yang saya lihat pada para komandan Hizbullah dalam perjalanan saya baru-baru ini sungguh spektakuler. Netanyahu mengklaim peralatan militer Hizbullah telah dihancurkan. Namun begitu, saya ingin dia melihat, apakah pasukan Hizbullah mendapatkan peralatan militer mereka dari Mars?”Ini merujuk pada pernyataan Netanyahu bahwa serangan udara Israel ke Lebanon dua bulan belakangan telah melenyapkan 80 persen persenjataan Hizbullah. “Saya tidak mendengar siapa pun berbicara di Lebanon tentang hilangnya Hizbullah dari persamaan politik; perlawanan adalah kenyataan penting di Lebanon,” katanya. Larijani mencatat bahwa pasukan Israel belum maju ke Lebanon selatan karena mereka menghadapi perlawanan keras dari Hizbullah.
Ia menambahkan bahwa memulihkan pencegahan adalah masalah utama. “[Para pejabat] sedang menangani masalah ini dengan hati-hati untuk memastikan bahwa tanggapan Iran terhadap Israel memenuhi spesifikasi ini. Ini adalah persoalan dimana kita harus membiarkan pejabat militer terkait mengambil keputusan yang tepat. Saya tahu mereka memikirkan cara berbeda untuk mencapai keputusan itu.” Pada 26 Oktober, jet tempur Israel melancarkan serangan ke Iran setelah Teheran menembakkan rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Sejak itu, Israel telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya dan mengerahkan sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan AS untuk mengantisipasi tanggapan Iran.Iran mengkonfirmasi bahwa rezim Israel telah menyerang beberapa posisi pertahanan udaranya, meskipun Iran menyatakan bahwa sebagian besar rudal yang ditembakkan berhasil dicegat. Iran telah menyatakan akan merespons agresi rezim Israel terhadap kedaulatannya dengan lebih kuat dibandingkan dua operasi True Promise sebelumnya.Sementara Mehr News melaporkan bahwa Kelompok Hizbullah yang didukung Iran mengatakan pada Ahad bahwa pihaknya menembakkan puluhan rudal dan drone ke Israel. Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah “meluncurkan, untuk pertama kalinya, serangan udara menggunakan segerombolan drone di pangkalan angkatan laut Ashdod” di Israel selatan.
Dalam pernyataan terpisah, pihaknya mengatakan pihaknya juga melakukan operasi terhadap “sasaran militer” di Tel Aviv dengan menggunakan “rentetan rudal canggih dan segerombolan drone penyerang.”Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa sirene serangan udara telah berbunyi di beberapa lokasi di Israel tengah dan utara, termasuk di pinggiran kota Tel Aviv. Militer mengklaim mereka mencegat sejumlah dari sekitar 55 proyektil yang ditembakkan ke Israel utara.Di Lebanon selatan, tentara Lebanon mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pos menewaskan seorang tentara. “Satu tentara tewas, dan 18 lainnya terluka, termasuk beberapa orang dengan luka parah, akibat serangan Israel yang menargetkan pusat militer Lebanon di Amriyeh,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Loading…