Facebook Denny J.A’s World akan Siarkan Quick Count LIVE Pilkada 7 Provinsi Terbesar
                                    Selasa, 26/11/2024, 21:30 WIB

Facebook Denny J.A’s World akan Siarkan Quick Count LIVE Pilkada 7 Provinsi Terbesar Selasa, 26/11/2024, 21:30 WIB

26 November 2024, 21:30

Warta Ekonomi, Jakarta –
Siapa calon gubernur yang akhirnya terpilih dalam Pilkada serentak pada 27 November 2024 esok hari? Di Jakarta, Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, atau Pramono Anung? Di Jawa Tengah: Andika atau Luthfi? Di Sumatra Utara: Bobby atau Edy?

Lalu bagaimana di Jatim? Yang akhirnya terpilih: Khofifah, Risma, atau Luluk? Di Banten: Airin atau Soni? Di Jabar: Dedi, Syaikhu, Cecep, atau Jeje? Di Sulsel: Andi atau Danny?
Facebook Denny J.A’s World akan memberikan pengalaman unik kepada publik luas untuk mengalami perhitungan suara LIVE, melalui Quick Count.

Menurut Denny JA, di hari itu juga, (27/11/ 2024), mulai pukul 15.00 WIB, setiap 10 menit, Facebook Denny J.A’s World meringkaskan hasil perhitungan suara. Di hari itu juga kita tahu pemenangnya. Sementara KPUD baru mengumumkan pemenang pilkada sekitar 4-5 minggu kemudian setelah hari pencoblosan.
“Di era teknologi ini, media sosial bukan lagi sekadar ruang berbagi. Ia telah menjadi jantung informasi yang cepat sekali, secara real-time menyampaikan informasi,” kata Denny.
Tapi seberapa akuratQuick Count LSI Denny JA? Dalam Pilpres 2024, hasil Quick Count LSI Denny JA dibandingkan hasil resmi KPU lima minggu kemudian hanya 0.07 persen.
Quick Count LSI Denny JA juga sudah hadir sejak pilkada pertama di Indonesia tahun 2005. Bahkan lembaga ini menerima rekor MURI sebagai pembuat Quick Count dengan selisih terendah dibanding hasil KPU: 0.00%.
Denny mengakui catatan kritis soal Quick Count. Bahwa di tahun 2014, pernah dipublikan oleh lembaga lain hasil Quick Count yang berbeda- beda. Itu sempat membingungkan publik.
“Tapi kini telah terjadi seleksi alam. Lembaga yang salah dalam Quick Count, dibandingkan hasil resmi KPU, secara alami akan hilang. Televisi besar tak akan lagi menayangkannya.
Facebook Denny J.A’s World ikut menghadirkan Quick Count secara langsung, memberikan akses cepat dan praktis bagi publik untuk mengetahui siapa pemimpin baru di daerah mereka, hari itu juga.
Facebook telah berkembang dari sekadar media sosial menjadi medium yang mendemokratisasi akses informasi. Dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif global, platform ini membuka peluang bagi siapa saja, di mana saja, untuk terhubung dan terinformasi.
Masyarakat tak lagi harus menunggu lama atau mengakses banyak sumber untuk mengetahui hasil pilkada. Dalam beberapa klik, informasi akurat dan real-time ada di genggaman.
Tidak hanya mempermudah, Facebook juga meruntuhkan sekat-sekat geografis dan sosial yang sebelumnya membatasi akses informasi.
Dengan metode Exit Poll, LSI Denny JA sebenarnya telah mendapatkan gambaran hasil sementara sejak pukul 12.00 WIB.
Namun, sesuai ketentuan Mahkamah Konstitusi, hasil Quick Count baru bisa diumumkan setelah pukul 15.00 WIB.
Beberapa televisi dan media turut menyiarkan Quick Count LSI Denny JA, seperti TV ONE, INEWS GROUP, EMTEK, BERITA SATU, NUSANTARA TV, KATADATA, REPUBLIKA ONLINE, TVRI, B UNIVERSE, dan GARUDA TV.
Namun, LSI Denny JA juga menggunakan Facebook untuk menyiarkan Quick Count.
Yang membedakan Facebook dengan media lain adalah sisi ekonomi dari aksesibilitasnya. Platform ini memungkinkan siapa saja dengan perangkat sederhana dan koneksi internet, dengan biaya murah, tetap bisa menyiarkan informasi.
Apakah Ridwan Kamil akan melanjutkan kepemimpinan di DKI Jakarta? Apakah Khofifah akan mempertahankan posisinya di Jawa Timur? Siapa di antara Bobby dan Edy yang akan memimpin Sumatera Utara?
Pertanyaan-pertanyaan ini segera terjawab melalui Quick Count LSI Denny JA pada hari Rabu, 27 November 2024. Salah satu medianya: Facebook Denny J.A’s World.
Namun FaceBook dan LSI Denny JA tetap membuat disclaimer. Bahwa hasil resmi yang akan diikuti adalah hasil resmi KPUD.

Sementara Quick Count LSI Denny JA hanya alat bantu walau track recordnya untuk Quick Count sejak pilkada pertama tahun 2005,dua puluh tahun lalu, sudah teruji. ***