Warta Ekonomi, Jakarta –
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif periode 2015-2019, Triawan Munaf di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Menekraf Riefky dan Triawan membahas sejumlah langkah pengembangan ekonomi kreatif yang ditetapkan sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi (new engine of growth) nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Rencana Kolaborasi Kemenkraf-Kemendagri Jadikan Ekraf Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi
Kementerian Ekonomi Kreatif terus mendorong terciptanya lapangan kerja yang berkualitas, kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif untuk menuju Indonesia Emas 2045.
“Dalam 10 tahun terakhir serapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif naik dua kali lipat menjadi 24,92 juta. Nilai tambah ekaf juga naik hingga Rp1.414 triliun,” ujar Menteri Riefky, dikutip dari siaran pers Kemenparekraf, Rabu (27/11).
Capaian ini yang kemudian membuat pemerintahan Prabowo Subianto menempatkan ekonomi kreatif sebagai salah satu core business yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen pada 2029. Karena itu juga, dalam visi misi pemerintahan Prabowo-Gibran yang tertuang dalam Asta Cita, kata ekonomi kreatif dan industri kreatif disebutkan lebih dari 20 kali.
“Jadi ini bukan kebetulan, ini membuat saya yakin bahwa Presiden pasti mempunyai keinginan yang besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif ke depan. Kami meyakini bahwa arahan Asta Cita itu sebagai upaya untuk mempersiapkan ekonomi kreatif agar bisa menjadi new engine of growth bagi perekonomian nasional,” kata Menteri Riefky.
Kemenekeraf dikatakan Riefky, berupaya bergerak cepat dengan terus berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada serta menguatkan ekosistem ekonomi kreatif yang tepat sasaran.
Program yang tepat sasaran tersebut di antaranya menetapkan quick wins yang selaras dengan pencapaian program percepatan Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pada kesempatan itu, Triawan Munaf mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif di bawah kepemimpinan Menekraf Teuku Riefky dan Wamenekraf Irene Umar. Ia menilai, keduanya telah menempatkan landasan yang kuat dalam langkah-langkah penguatan ekonomi kreatif ke depan.
“Saya punya _emotional attachment_ dengan ekonomi kreatif, dan saya merasa mendapat kesan yang sangat baik, sangat menggembirakan, dan penuh dengan energi. Apa yang dijelaskan dalam satu bulan ini saja saja sudah sangat menjanjikan, (Kemenekraf) sudah berada di jalur yang benar,” kata Triawan Munaf.
Triawan Munaf yang saat ini menjabat Komisaris Utama Injourney menyatakan siap berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi kreatif ke depan.
“Saya ingin keberadaan Injourney bisa dimanfaatkan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan segala sesuatu yang bisa mengakselerasi ekonomi kreatif sebagai new engine of growth, dan itu bisa terjadi di bawah kepemimpinan Pak Menteri dan Bu Wamen. Mudah-mudahan apa yang saya rasakan ini bisa terus berakselerasi dan bermanfaat bagi kita semua,” kata Triawan.
Ia juga berharap, Kemenekraf mendapat dukungan anggaran yang memadai dalam menjalankan program-program yang disiapkan.
“Karena memang di Asta Cita sudah ada penyebutan ekonomi kreatif yang sangat dikedepankan, mudah-mudahan ini diimbangi dengan dukungan (anggaran) yang memadai dan luar biasa. Karena inilah masa depan Indonesia, masa depan generasi muda kita,” ujar Triawan Munaf.
Turut hadir mendampingi Menekraf Teuku Riefky, Wamenekraf Irene Umar; Plt. Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenekraf, Cecep Rukendi; Plt. Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenekraf, Yuke Sri Rahayu; Plt. Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf, Muhammad Neil El Himam; serta Plt. Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf, Agustini Rahayu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.