Jakarta – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas), Marsekal Madya (Marsdya) Kusworo, mengatakan antisipasi banjir lahar dingin erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, NTT, sudah dilakukan. Kusworo mengatakan personel Basarnas tetap berjaga di lokasi.”Jadi saya sudah menyampaikan ke teman-teman di lapangan, bahwa walaupun itu operasi ditutup, tetapi kita harus tetap stand by. Karena apa? Dengan adanya erupsi ini, secara logika kami sampaikan di lapangan, itu ada tumpukan-tumpukan daripada mungkin partikel-partikel yang punya potensi,” kata Kusworo di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).”Seandainya nanti ada hujan yang frekuensinya tinggi, itu bisa menjadikan satu dampak lahar dingin. Itu sudah kita antisipasi,” tambahnya.
–
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kusworo juga sempat melakukan live report dari kantor pusat Basarnas dengan tim di lokasi erupsi Gunung Lewotobi. Dia mengatakan masyarakat berada pada jarak yang aman sehingga tidak akan terdampak jika terjadi banjir lahar dingin.”Maka dari itu, tadi waktu live saya sampaikan bahwa saat ini, kondisi
masyarakat itu di tempat jarak yang aman. Jadi kalaupun nanti ada lahar dingin, insyaallah kondisi tersebut tidak akan sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Jalur Evakuasi Telah DibuatDia mengatakan jalur evakuasi untuk relokasi masyarakat juga telah dibuat. Jalur itu sebagai upaya antisipasi jika nantinya terjadi banjir lahar dingin.”Jalur untuk masyarakat untuk relokasi, kemarin saya melihat dari BNPB, juga dari Pak Menteri PMK sendiri sudah ngecek langsung, itu sudah dibuat untuk relokasi masyarakat tersebut,” ujarnya.Lebih lanjut, Kusworo memastikan bahwa pemantauan masih dilakukan menggunakan drone thermal terhadap potensi panas Gunung Lewotobi. Dia menuturkan operasi kegawatdaruratan di hari ke-25 erupsi Gunung Lewotobi ini masih berjalan.”Seperti tadi saya sampaikan di Flores Timur, di Lewotobi Laki-laki, ini hari yang ke-25. Tapi ternyata begitu kita lihat tadi, di tempat-tempat tertentu, lewat drone thermal, itu masih ada potensi-potensi panas. Artinya dengan adanya ketentuan dari pemerintah dalam hal ini, deklarasi daripada Kegawatdaruratan, hari ke-25 ini masih berjalan operasi, ataupun belum diizinkan masuk ke tempat-tempat yang memang masih rawan tadi, di radius di atas 8 km tadi,” tutur Kusworo.”Dan kita bisa melihat sendiri tadi, di mana masih ada suhu yang panas, yang relatif, itu juga harus tersosialisasi dengan rekan-rekan masyarakat di tempat,” tambahnya.
(mib/zap)