Warta Ekonomi, Jakarta –
Badan Bank Tanah menargetkan untuk menguasai 140 ribu Ha tanah di tahun 2025 mendatang. Dengan demikian jika ditotal dengan yang sudah dikuasai, maka Badan Bank Tanah akan memiliki sekitar 175 ribu Ha tanah yang siap dikelola di akhir tahun 2025.
“Komulatifnya bisa 300 ribu Ha di tahun 2026. Untuk tahun 2025 140 ribu Ha, komulatif tambah 27 ribu Ha (tanah yang sudah dikuasai) jadi sekitar 175 ribu lah,” ujar Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja kepada wartawan di Jakarta, akhir pekan ini.
Lebih lanjut katanya, pihaknya telah menyiapkan banyak strategi untuk mencapai target tersebut, salah satunya yang dibidik adalah tanah kawasan hutan dan tanah negara bebas yang bisa menjadi perolehan untuk Bank Tanah.
Adapun saat ini Badan Bank Tanah saat ini telah memperoleh tanah seluas 27.169 Ha per Oktober 2024. Tanah-tanah tersebut, kata Parman, telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan sebagaimana tugas dan fungsi Badan Bank Tanah.
Parman menjelaskan, di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, misalnya, Badan Bank Tanah memiliki lahan seluas 4.162 Ha. Sebanyak 621 Ha telah disediakan untuk pembangunan Bandara Internasional Nusantara, untuk jalan bebas hambatan atau jalan tol IKN seksi 5B seluas 135 Ha dan reforma agraria seluas 1.873 Ha.
“Untuk Bandara Internasional Nusantara kita sediakan dengan tarif Rp 0, reforma agraria juga sudah kita siap berikan kepada masyarakat yang menjadi subjek,” katanya.
Selain di PPU, Badan Bank Tanah juga menyediakan lahan untuk reforma agraria di Poso seluas 1.550 Ha dan Cianjur seluas 203 Ha. Tidak hanya itu, Badan Bank Tanah juga telah menyediakan lahan untuk Pembangunan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Brebes seluas total 0,66 ha dan Kendal seluas 4,26 Ha.
“Kita bekerjasama dengan stakeholder baik dari swasta maupun BUMN untuk membangun perumahan MBR dalam rangka mengatasi persoalan ketersediaan rumah (backlog) di Indonesia,” jelas Parman.
Terakhir, Parman berharap kedepannya peran Badan Bank Tanah dapat terus menciptakan kesejahteraan dalam mendukung program Asta Cita. “Ini adalah amanah yang harus kita jalankan sepenuh hati dan kita mendukung penuh program-program baik bapak presiden dan wakil presiden,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.