Krjogja.com – SLEMAN – Brand adalah kepercayaan. Membangun brand sama halnya dengan membangun kepercayaan. Jika selling hanya menghasilkan transaksi, maka brand menghasilkan transformasi atau perubahan kebiasaan orang. Hal tersebut ditegaskan Subiakto Priosoedarsono saat menjadi pembicara dalam kuliah umum Magister Ilmu Komunikasi (Mikom) FKK UPN ‘Veteran’ Yogyakarta di Ruang Seminar Agus Salim Kampus 2, Jumat (29/11/2024). Kuliah umum ini mengangkat tema ‘Membangun Identitas Brand yang Kuat di Era Digital : Strategi dan Inovasi’. Dalam kesempatan tersebut, praktisi brand 50 tahun yang akrab disapa Pak Bi ini menekankan pentingnya brand dalam sebuah bisnis. “Kuncinya jangan bohong. Kalau brand yang dibangun berhasil, maka apapun produknya, berapapun harganya, pasti dibeli,” tegas Pak Bi. Baca Juga: IDI Kabupaten Cilacap Minta Penderita Asam Lambung Mengubah Gaya Hidup, Hindari Stres dan Obesitas
Ibarat permainan sepakbola, lanjut Pak Bi, bisnis adalah penguasaan bola sementara brand adalah gawangnya. Sebelum permainan dimulai, pemain harus mengetahui tempat golnya terlebih dahulu.
Branding kemudian didefinisikan Pak Bi sebagai membangun hubungan yang bukan sekedar transaksional tapi transformasional. Brand bisa membangun hubungan jangka panjang. “Saya bikin brand Kopiko, ‘Gantinya Ngopi’, itu tahun 1986. Kopiko pernah mendiskon produknya 50 persen tapi tahun berapa orang tidak ingat. Sementara ‘Gantinya Ngopi’ terus diingat sampai 36 tahun,” imbuhnya.
Pak Bi kemudian mengungkapkan konsep 5F dalam penentuan brand. Kelimanya yakni Fast, Fokus, Fleksibel, Friendly dan Fun. “Jika anda membuka usaha kuliner seperti restoran misalnya, Fast adalah mengutamakan kecepatan penyajian, Fokus bahwa hanya berjualan mi pedas bukan yang lain, lalu Flexible adalah pembayaran bisa diakses dengan banyak cara. Kemudian, Friendly yakni harga bersahabat dan Fun adalah memberikan layanan yang menyenangkan,” urainya. Baca Juga: Pelari Borobudur Marathon ‘Dilindungi’ MS Glow for men Sunscreen Spray Sementara itu, Koorprodi Magister Ilmu Komunikasi UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, Assoc Prof Dr Edwi Arief Sosiawan SIP MSi CIIQA CIAR CPM (Asia) mengatakan, Pak Bi didatangkan dalam kuliah umum lantaran pada program studi Mikom terdapat tiga mata kuliah tentang branding yakni Komunikasi Pemasaran, Manajemen Brand dan Produk serta Manajemen Brand dan Reputasi. “Kami mohon pencerahan terkait branding itu seperti apa karena saat ini persepsi branding masih memiliki makna sendiri-sendiri,” kata Edwi. Edwi kemudian mengimbau mahasiswanya untuk mengangkat tema branding dalam penyusunan tesis. Terlebih, UPN merupakan kampus pertama yang mengundang pakar brand dalam penyelenggaraan kuliah umum. “Mikom UPN sudah terakreditasi FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation). Akreditasi ini memungkinkan lulusan Mikom UPN bisa bekerja di 59 negara di Eropa,” pungkas Edwi. (Unt)