KRjogja.com – BANYAK dari kita yang mengalami insomnia. Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk tidur atau tetap tidak bisa tidur meskipun ada kesempatan untuk tidur. Mata sulit terpejam meski sudah merasa mengantuk di malam hari. Oleh karenanya, seseorang dengan insomnia mungkin merasa tidak segar setelah bangun tidur, mengalami gangguan tidur selama semalam, atau terbangun terlalu awal tanpa bisa tidur lagi. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Boyolali (idikabboyolali.org), insomnia memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Oleh sebab itulah, insomnia harus ditangani melalui beberapa tahap yang di antaranya perlu melibatkan profesional.
Dampak Insomnia bagi Kesehatan Gangguan Kognitif:
Konsentrasi dan daya ingat bisa terganggu karena tidur yang tidak cukup mempengaruhi kemampuan otak untuk memproses informasi.
Penurunan kemampuan pengambilan keputusan dan reaksi yang lebih lambat.
Masalah Emosional dan Mental:
Insomnia sering kali berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan mood, seperti depresi dan kecemasan.
Kurang tidur juga dapat memperburuk kondisi mental yang sudah ada, menciptakan siklus yang sulit dihentikan. Penurunan Fungsi Imun:
Tidur yang cukup penting untuk sistem imun, dan kurang tidur dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Gangguan Kardiovaskular:
Insomnia yang berlangsung lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke karena stres kronis dan gangguan metabolisme yang ditimbulkan oleh tidur yang buruk. Masalah Metabolik:
Kurang tidur mempengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar (misalnya ghrelin dan leptin), yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan berisiko pada penambahan berat badan.
Peningkatan risiko diabetes tipe 2 karena gangguan regulasi glukosa dan insulin. Gangguan Kesehatan Mental Jangka Panjang:
Jika insomnia berlangsung kronis, dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, menyebabkan kebingungan, rasa lelah berlebihan, dan penurunan kualitas hidup. Penanganan Insomnia Perubahan Gaya Hidup:
Menjaga jadwal tidur yang konsisten: Bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari.
Menghindari kafein, alkohol, dan makanan berat beberapa jam sebelum tidur.
Relaksasi sebelum tidur, seperti meditasi atau pernapasan dalam, dapat membantu menenangkan pikiran. Terapi Kognitif Perilaku untuk Insomnia (CBT-I):
Terapi ini melibatkan perubahan pola pikir dan kebiasaan tidur yang buruk, dan terbukti efektif untuk mengatasi insomnia jangka panjang. Obat-obatan:
Obat tidur dapat digunakan sebagai pilihan jangka pendek, namun sebaiknya digunakan di bawah pengawasan dokter karena dapat menimbulkan efek samping dan ketergantungan.
Jika insomnia berlangsung lama atau berdampak signifikan pada kualitas hidup, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan guna mencari solusi yang tepat. (*)