Luhut Minta Pemerintah Waspadai Kebijakan Proteksionisme Trump

Luhut Minta Pemerintah Waspadai Kebijakan Proteksionisme Trump

3 December 2024, 22:28

tirto.id – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pemerintah Indonesia perlu mewaspadai dampak kebijakan proteksionis Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS 2024-2028. Ia khawatir, Trump akan menerapkan kebijakan proteksionisme demi menguatkan dolar AS dan berimbas pada pelemahan rupiah.“Kita melihat lagi dampak masa jabatan Presiden Trump kedua ini, perlambatan (ekonomi) dunia, PDB dunia akan lebih rendah, dan inflasi global lebih tinggi, karena kita takut dolar AS tambah kuat, akan kena ke rupiah kita,” kata Luhut saat menyampaikan pidato kunci dalam acara public lecture yang digelar Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta, Senin (2/12/2024) sebagaimana dikutip Antara.Luhut menyarankan Indonesia perlu untuk “bermain cantik” dengan AS dalam mengantisipasi kebijakan proteksionisme Trump. Ia beralasan, Trump sebagai pemimpin yang pragmatis, yang mana akan selalu bertindak dengan reaksi keras apabila terdapat kebijakan yang menyangkut kepentingan dirinya.“Ini kan banyak dampak politik dari setiap kebijakan yang kita buat, karena Presiden Trump itu, saya paham mengenai dia, orang yang pragmatis. Dari cara yang menyangkut kepentingan dia, dia akan bereaksi dengan keras,” ujarnya.Kemudian, purnawirawan TNI ini juga menyoroti kehadiran Kementerian Efisiensi AS atau Department of Government Efficiency (DOGE) AS yang nantinya bakal dinakhodai Elon Musk. Menurutnya, pembentukan kementerian itu kian mencerminkan tekad Trump yang akan memangkas hal-hal yang tidak perlu dari pemerintahannya. Perubahan ini juga harus terus diwaspadai Indonesia.“Saya lihat menteri efisiensinya dia, si Elon Musk yang saya kenal baik juga, itu pasti mereka akan melakukan itu, dan dia akan cut budget dia (AS) sampai 2 triliun dolar AS. Artinya apa? Akan banyak efisiensi,” terangnya.Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, tidak memungkiri terdapat berbagai risiko yang akan dihadapi perekonomian Indonesia saat Trump memenagkan konstetasi Pemilihan Umum (Pemilu) AS tahun ini. Ia menuturkan, arah kebijakan Donald Trump yang menitikberatkan pada “American First Policy”, bakal kembali mengetatkan kebijakan perdagangan serta memperpanjang perang dagang (trade war) dengan China. Hal tersebut dikhawatirkan menekan perekonomian global hingga berdampak pada Indonesia.”Pertama proteksionisme, ada probability akan dilakukannya lagi, kemudian trade war yang semakin keras dibandingkan dengan periode Joe Biden,” kata AndrySelain perang dagang, Andry juga menyoroti potensi perlambatan kebijakan transisi energi di bawah kepemimpinan Trump. Menurutnya, kebijakan terkait perubahan iklim akan mendapatkan lebih sedikit dukungan, yang dapat memperlambat upaya transisi energi global.Hal itu menjadi kekhawatiran besar bagi Indonesia yang sedang giat mempercepat transisi energi dengan bantuan internasional.
tirto.id – EkonomiSumber: Antara
Editor: Andrian Pratama Taher

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi