JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota DPR Fraksi PDI-P, Deddy Yevry Sitorus melayangkan protes kepada KPU RI terkait hasil penghitungan sementara Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 yang dianggapnya anomali.
Sebab, pasangan calon Tri Rismaharini-Zahrul Ashar Asumta sama sekali tak mendapatkan suara di 3.637 tempat pemungutan suara (TPS).
Informasi tersebut diperoleh berdasarkan data dari sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) milik KPU yang diunggah setelah hari pencoblosan pada 27 November 2024.
“Apa yang terjadi di Jawa Timur sudah disampaikan dan belum ada respons setahu saya sampai hari ini. Anomali yang kita temukan berdasarkan data sirekap,” ujar Deddy saat rapat kerja bersama Komisi II DPR RI bersama KPU, Bawaslu, DKPP dan, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Tim Risma-Gus Hans Sebut Ada Anomali di Pilgub Jatim, Banyak TPS Partisipasi Pemilihnya 100 Persen
“Jumlah pemilih 03 di TPS, 03 itu Ibu Risma itu kurang dari 30 suara bahkan 0 suara di 3.637 TPS. Keren banget 0 suara di 3.637 TPS, selisihnya dengan yang dikatakan menang menurut quick count 770.000 suara,” sambung Deddy.
Deddy menekankan bahwa hasil tersebut janggal, terutama di wilayah Madura, yakni Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Sampang.
Dia pun membandingkan perolehan suara Risma-Hans dengan capaian Ketua DPP PDI-P, Said Abdullah, yang memperoleh suara tinggi di Madura saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Secara teori maupun empirik, lanjut Deddy, mustahil pasangan Risma-Hans mendapatkan nol suara di ribuan TPS, bahkan di bawah 30 suara.
Baca juga: Tim Risma-Gus Hans Masih Optimistis Bisa Menang Pilkada Jatim, Tunggu Hasil Akhir Real Count
“Saat Pileg, Pak Said Abdullah dapat lebih dari 500 ribu suara. Ibu Risma, mantan Wali Kota Surabaya yang dipilih dua kali dan disayangi rakyatnya, kok bisa nol suara di ribuan TPS?” kata Deddy.
“Pengurus partai saja jumlahnya sudah berapa. Ini kan jelas anomali. Terutama di Sumenep, Sampang dan Pamekasan. Kita tidak bisa mencari kabupaten lain karena pada h+1 jam 12 Sirekapnya ditutup mati itu barangnya Pak sehingga kita tidak bisa crawling terakhir yang kita temukan itu” sambungnya.
Selain itu, Deddy juga menyoroti temuan tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 100 persen di sembilan desa di Kabupaten Sampang. Dia beranggapan bahwa hal tersebut tidak masuk akal, mengingat budaya masyarakat Madura yang banyak merantau ke luar pulau.
“Semua orang tahu, lebih dari 30 persen penduduk Madura itu tinggal di luar daerah. Hanya rumah dan keluarga mereka yang ada di kampung,” pungkasnya.
Baca juga: UPDATE Hasil Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jatim 2024, Data 100 Persen: Luluk-Lukman 8,49 Persen, Khofifah-Emil 58,73 Persen, Risma-Gus Hans 32,78 Persen
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, KH Imam Buchori Cholil atau Ra Imam mengatakan, Risma-Gus Hans hanya mendapatkan 30 sampai nol suara di sejumlah TPS di Sampang.
“Sebuah keanehan yang mengindikasikan ada yang tidak beres di jalan pelaksanaan (Pilgub Jatim) ini. Nol (suara) dari paslon 03 atau bahkan juga paslon 01 juga nol suara,” ucapnya.
“Berarti kan saksinya saja tidak milih, dan juga berarti ketua ranting partai pengusungnya juga tidak milih, atau pengurus-pengurus ini aneh. Nah ini anomali yang kita temukan,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.