FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, baru-baru ini menuai perhatian usai buka suara terkait permasalahan Gus Miftah yang menghina penjual es teh.
Dia juga dikuliti netizen usai memberi penjelasan. Publik dibuat heran dengan pernyataan yang disampaikan Adita Irawati yang menyebut rakyat kecil dengan sebut rakyat jelata.
Ungkapan ini tentunya membuat Adita Irawati menuai kritik tajam.
Adita Irawati pun menyampaikan permohonan maaf atas pernyataan yang menuai kontroversi di masyarakat.
Dalam klarifikasinya, Adita mengakui bahwa penggunaan diksi tertentu dianggap kurang tepat, meskipun tidak ada niatan untuk menimbulkan polemik.
Adita menjelaskan bahwa penggunaan diksi tersebut didasarkan pada arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang bermakna “rakyat biasa” sebagai representasi seluruh rakyat Indonesia.
“Kejadian ini sama sekali tidak disengaja dan sangat mungkin terjadi karena adanya pergeseran makna pada diksi yang saya gunakan di era saat ini, Saya menggunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya adalah rakyat biasa yaitu kita semuanya rakyat Indonesia.” Ungkapnya, dalam video yang diunggah akun pco.ri.
Ia juga menyebut bahwa pergeseran makna bisa terjadi seiring perkembangan zaman.
Adita menegaskan komitmennya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan publik di masa depan. (bs-sam/fajar)