TEMPO.CO, Jakarta – Katedral Notre Dame di Paris akan dibuka kembali esok hari, 7 Desember 2024. Pembukaan dilakukan setelah katedral ini ditutup selama lima tahun untuk restorasi akibat kebakaran dahsyat pada April 2019. Selama proses restorasi lima tahun yang ekstensif, para arkeolog diberikan kesempatan untuk menggali bangunan ikonik tersebut. Tiada yang mengira bahwa di bawah katedral ini terdapat harta karun lebih dari 1.000 keping, termasuk 700 fragmen karya seni bersejarah, yang tersembunyi. Beberapa di antaranya menampilkan jejak polikrom yang terpelihara dengan baik.Patung dada wajah Kristus yang disalibkan, tubuh seorang pria yang mengenakan tunik adalah beberapa artefak yang dipamerkan di Musée de Cluny, sebuah museum seni abad pertengahan di Paris. Sekitar 30 fragmen dari layar rood Katedral Notre-Dame, tribun batu yang dihiasi patung-patung, dipamerkan untuk pertama kalinya. Tribun tersebut membentuk penutup antara paduan suara dan bagian tengah tempat umat beriman duduk.”Kami pikir elemen-elemen ini telah hilang selamanya,” kata direktur museum Séverine Lepape, seperti dilansir dari France24, 4 Desember 2024. Ia memperlihatkan patung-patung tersebut yang dibuat pada 1230. Arkeolog dari Institut INRAP memeriksa kerangka di kuburan yang ditemukan di bagian tengah Katedral Notre-Dame de Paris, yang dirusak oleh kebakaran pada tahun 2019 sebelum dibuka kembali untuk umum, di Paris, Prancis, 8 Desember 2023. REUTERS/Sarah Meyssonnier/PoolPenggalian Sejak 2022Penggalian di katedral bersejarah ini belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dimungkinkan berdasarkan hukum arkeologi preventif Prancis, yang memungkinkan studi terhadap sisa-sisa arkeologi yang mungkin hilang karena pembangunan. Dimulai pada bulan Februari 2022, penggalian tersebut menemukan harta karun yang mencakup sejarah katedral selama berabad-abad. Pengetahuan tentang bagaimana patung-patung itu terlihat pada masa kejayaannya dapat dilihat dari fakta bahwa beberapa fragmen masih memiliki sisa-sisa hiasan warna-warni atau polikrom. Jejak polikrom menunjukkan apa yang dilihat pengunjung abad pertengahan sebelum warnanya memudar seiring waktu, menurut Damien Berné, kurator pameran “Making Stones Speak. Notre Dame’s Medieval Sculptures.”Sejarah 2.000 TahunPenemuan ini jauh melampaui Abad Pertengahan, mengungkap lapisan sejarah yang mencakup lebih dari 2.000 tahun. Selama berabad-abad, berbagai pekerjaan saling tumpang tindih. Tingkat tertua berasal dari periode kuno awal. Sebuah hunian dari awal abad ke-1 digali pada kedalaman 3,50 meter di ruang bawah tanah Soufflot, di jantung katedral. Sisa-sisa yang terkait dengan perumahan dan kerajinan dari Kekaisaran Romawi ditemukan di bawah alun-alun katedral.Penggalian tersebut juga memungkinkan untuk mengidentifikasi sisa-sisa peninggalan dari Abad Pertengahan sebelum pembangunan katedral, termasuk bangunan besar bergaya Carolingian, yang berasal dari periode ketika keluarga bangsawan Carolingian memerintah sebagian besar Eropa Barat dari tahun 750 hingga 887.Fondasi katedral juga ditemukan untuk pertama kalinya. “Ini benar-benar menggambarkan tingkat aktivitas di situs tersebut sejak abad pertama hingga era kita,” kata Christophe Besnier, dari Institut Nasional Prancis untuk Penelitian Arkeologi Preventif (INRAP). “Kami telah mengumpulkan petunjuk dari hampir setiap periode. Kami akan dapat merekonstruksi lebih dari 2.000 tahun sejarah di bagian Île de la Cité ini,” katanya, mengacu pada pulau di Sungai Seine tempat katedral dibangun.Rahasia di Katedral Notre Dame belum selesai diungkap. Meskipun proyek restorasi telah selesai, tim arkeolog masih sibuk. “Pekerjaan belum selesai. Masih ada analisis penting yang harus dilakukan selama dua atau tiga tahun ke depan,” kata Besnier. Kebakaran yang menghancurkan katedral dan menghebohkan seluruh dunia secara tidak langsung telah membantu penelitian. Selain melestarikan representasi sejarah Prancis, restorasi Notre Dame telah mengungkap artefak menambah pengetahuan tentang masa lalunya yang kompleks dan beraneka ragam.FRANCE24 | TIMES OF INDIA