Langkah Strategis Kemenpar Mendukung Peran Penting Perempuan dalam Sektor Pariwisata

Langkah Strategis Kemenpar Mendukung Peran Penting Perempuan dalam Sektor Pariwisata

8 December 2024, 23:41

TEMPO.CO, Jakarta – Berdasarkan data UN Tourism Global and Report on Women in Tourism tahun 2019, jumlah perempuan yang berkontribusi dalam sektor pariwisata melebihi 50 persen dibandingkan dengan laki-laki. Di Indonesia sendiri, perempuan juga memegang peranan penting bagi kemajuan sektor pariwisata.Wakil Menteri Pariwisata atau Wamenpar, Ni Luh Puspa, menekankan peran penting perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata Indonesia. Menurutnya, peran perempuan bukan hanya krusial dalam mendukung perekonomian, tetapi juga pilar utama dalam menciptakan keseimbangan sosial dan budaya di destinasi wisata. “Peran penting perempuan dalam pembangunan nasional sejalan dengan semangat kesetaraan gender yang menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” kata Ni Luh Puspa, dalam Talkshow Hari Ibu “Perempuan dalam Konteks Budaya Global” di Buleleng, Bali, Sabtu 7 Desember 2024, seperti dilansir dari laman kementrian. Ni Luh menambahkan hal tersebut ditekankan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender atau PUG dalam Pembangunan Nasional. “Menurut data dari Pusdatin Kemenparekraf, di tahun 2023, sebesar 54,22 persen tenaga kerja di sektor pariwisata adalah perempuan,” tambahnya.Bentuk dukungan Kemenpar untuk mendukung peran kaum perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata, di antaranya melalui inisiatif buku berjudul “Inspirasi dari Perempuan di Destinasi Pariwisata Indonesia” dan “Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata Edisi 1 dan 2”.Sebelumnya, Kemenpar menjadi tuan rumah event internasional, yakni 2nd UN Tourism Women Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific pada Mei 2024. Acara tersebut tidak hanyauntuk mempromosikan pariwisata Bali kepada dunia, tapi juga menjadi momentum untuk memperkuat peran perempuan dan kesetaraan gender.Meskipun secara persentase perempuan telah memegang posisi dominan di sektor pariwisata, masih banyak yang belum memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Bahkan, pekerja perempuan di sektor pariwisata berpendapatan 14,7 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki.Menurut Wamenpar, kesenjangan ini karena stereotip gender, keterbatasan akses pendidikan, dan keterbatasan peluang tumbuh. “Oleh karena itu, ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa perempuan memiliki ruang, peluang, dan pengakuan di setiap aspek khususnya di sektor pariwisata,” katanya. Ni Luh sekali lagi menenkankan bahwa perempuan dan budaya adalah dua pilar penting dalam membangun masa depan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan. Ada tiga langkah strategis yang perlu dilakukan yaitu mendorong partisipasi perempuan dalam industri pariwisata, memastikan kesetaraan dalam pengambilan keputusan, dan memanfaatkan teknologi dalam pengambilan keputusan. Lebih lanjut, Ni Luh Puspa menjabarkan peran perempuan dalam memajukan pariwisata Indonesia, di antaranya sebagai pengambil kebijakan di bidang pemerintahan, pekerja pada destinasi pariwisata, influencer yang mempromosikan dan mengenalkan keindahan destinasi pariwisata Indonesia, serta pelaku ekonomi seperti pengembangan suvenir dan oleh-oleh pada destinasi pariwisata. “Untuk itu, mari kita jadikan perempuan sebagai mitra strategis dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke dunia. Perempuan bukan hanya pilar keluarga, tetapi juga penjaga peradaban, pelopor inovasi, dan inspirasi bagi generasi mendatang,” ujarnya. 

Tokoh

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi