Pecat Pimpinan Polri  Dan  Semua Anggota Polri Yang Terlibat Kejahatan

Pecat Pimpinan Polri Dan Semua Anggota Polri Yang Terlibat Kejahatan

13 December 2024, 0:22

Mikheil Saakashvili,  Presiden Georgia sejak tahun 2004  pada tahun  2005,  memecat seluruh personel Polisi  karena terindikasi terlibat korupsi. Tindakan tegas diambil  80-90 persen polisi dipecat sekitar 25 ribu-30 ribu orang.Polisi  menerima suap,  membagi penghasilan korup itu pada atasan, polisi berubah penjahat atas kewenangan yang dimilikinyaMikheil Saakashvili membentuk kekuatan baru dengan  merekrut  orang-orang baru. Butuh 2-3 bulan untuk mencari orang-orang yang berintegritas, memberikan mereka pelatihan di akademi yang disponsori AS. Memberi mereka 20 kali lipat gaji, seragam baru, alat komunikasi buatan AS, dan fasilitas lainnya.Hasilnya, warga Georgia yang tadi malas berurusan dengan polisi karena disebutnya bikin sakit kepala, sekarang hal-hal kecil saja, seperti kunci hilang dan masalah keluarga, warga tak segan berurusan dengan polisi. Angka kriminalitas menurun. Polisi lama dulu sering memukul orang, menyiksa sambil memeras. Polisi yang baru ini terdidik dan terkendali, zero tolerance tentang penyiksaan.Di belahan negara lain hampir sama kasusnya Polisi di pecat karena korupsi, terlihat perdagangan narkoba, kekerasan kepada rakyat dan polisi menjadi liar, lelas dari peran dan fungsinya :Jacob Zuma, Presiden Afrika Selatan* terpilih pada 2011. Memecat Kepala Kepolisian Jenderal Pol Bheki Cele karena dugaan korupsi dan ditahan pada Oktober 2012,  juga pecat 2 ( dua ) menterinya karena tersangkut korupsi.Ollanta Humala, Presiden Peru pada 2011,  sangat  keras pada korupsi dan penyelundupan narkoba, memecat 2/3 jajaran petinggi Kepolisian untuk mengatasi akar korupsi. Sekitar 30 dari 45 petinggi Kepolisian, termasuk Kepala Kepolisian Peru dan Kepala Satuan Pemberantasan Narkoba, di pecat dan dipaksa  pensiun dini.Alvaro Colom,  Presiden Guatemala pada Januari 2012,  memecat Kepala Kepolisian Peru Porfirio Perez dan asistennya Rolando Mendoza, karena menggelapkan barang bukti kokain sebesar 118 kg dan memecat Mendagri  Raul Velasquez. Karena menerima suap dari Bandar Narkoba yang memiliki kemampuan untuk membayar lebih dari pada gaji bulanan yang diterima polisi.Vladimir Putin, Presiden Rusia memecat petinggi kepolisian Rusia yakni Kepala Deputi Komite Investigasi Moskow, Ivan Glukhov, dituding menerima suap US$ 3 juta dari 2 ( dua ) pengusaha. Di gantikan dengan Mayjen Vladimir Morozov, yang sebelumnya menjadi Kepala Kepolisian Daerah Smolensk.Di Indonesia berdasarkan Perpres No. 54 thn. 2022 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berawal dari  positioning  POLRI langsung di bawah Presiden, Polisi dipersenjatai melebihi kekuatan senjata TNI, dengan imbalan loyalitas buta Polisi pada Presiden, petaka awal  terjadi kerusakan di tubuh POLRI.Perselingkuhan Presiden dengan POLRI penyebab kewenangan dan kekuasaan POLRI bukan terkendali justru menjadi liar bahkan menjadi kepentingan politik Presiden boneka Bandar Taipan.Polisi, menjadi kekuatan super body, menabrak siapapun yang berseberangan dengan kekuasaan , akibat Presiden telah memanjakan polri melampaui peran , fungsi dan tupoksinya. Dalam UU nomor 2 thn 2002 tentang Kepolisian, tugas polisi itu hanya tiga : penegak hukum, menjaga kamtibmas, dan melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. Makin liar munculnya oknum kepolisian menjadi herder mengamankan proyek Taipan Oligarki karena bisa di suap membayar lebih besar dari gaji yg di terima dari negara.Terpantau di mana mana  berperan sebagai body guard Oligarki, sebagai penjaga   rampasan tanah  jarahannya dari gangguan dan mengusir penduduk dengan paksa dan di mana mana polisi harus benturan dengan masyarakat Diduga kuat dengan suap yang cukup besar ikut mengamankan TKA asing khususnya dari China masuk berbondong bondong ke Indonesia. Disinyalir melebar mengamankan dan terlibat  perjudian, perdagangan narkoba dan perdagangan terlarang lainnya.Back to zero, rasanya bukan hanya mutasi seperti yang di lakukan TNI. Untuk Polri juga bukan hanya  tata ulang institusinya, tetapi seperti contoh diatas  Presiden   harus berani pecat pimpinan Polri  dan  semua anggota Polri yang terlibat kejahatan. (*)Oleh: Sutoyo AbadiKoordinator Kajian Politik Merah Putih ______________________________________Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi