Terkini – Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis angkat bicara perihal pemberitaan yang menyebut kampus yang dipimpinnya jadi pabrik pembuatan uang palsu.
Pemberitaan tersebut beredar di publik usai polisi menggerebek sebuah lokasi pembuatan uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar.
Baca juga: Rektor UIN Alauddin Makassar Akui Ada Pegawai Terlibat Sindikat Uang Palsu, Sebut Hanya OknumPenggerebekan tersebut berlokasi di lantai tiga perpustakaan Kampus 2 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Saat lokasi itu digerebek, polisi menemukan uang palsu senilai ratusan juta rupiah beserta alat-alat produksi yang digunakan untuk mencetak uang palsu.
Selain itu, aparat juga mengamankan sejumlah pegawai kampus dan seorang oknum dosen.
Kasi Humas Polres Gowa, Iptu Kusman Jaya mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus uang palsu tersebut.
“Masih dalam tahap pengembang. Kalau ada konfirmasi dari Reskrim untuk rilis nanti disampaikan,” kata Kusman, seperti dikutip dari Pos Kota NTB.
Terpisah, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof. Hamdan Juhannis membenarkan soal adanya pegawai di lingkungan kampus yang dipimpinnya terlibat sindikat uang palsu.
Pihaknya pun menegaskan bahwa pegawai yang telah ditangkap aparat kepolisian tersebut hanyalah oknum di lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar.
“Tentang adanya kasus penangkapan pegawai UIN Alauddin karena terkait dengan penyebaran uang palsu, kami tegaskan bahwa pelaku yang ditangkap adalah murni oknum,” kata Prof Hamdan lewat keterangan tertulisnya, Sabtu, 14 Desember 2024.