TEMPO.CO, Jakarta – Nama presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump terus mendapat sorotan setelah kemenangannya. Terbaru, Trump kembali disoroti lantaran miliarder Amerika Jeff Bezos akan berdonasi uang sebesar 1 juta dolar atau setara Rp16 miliar untuk acara inagurasi pelantikan presiden.Bezos adalah pemilik Amazon, platform belanja online terbesar di Amerika Serikat, yang juga pemilik surat kabar Washington Post sejak 2013. Bezos sebelumnya salah satu orang yang paling suka mengkritik Trump saat dia menjabat sebagai presiden Amerika Serikat periode pertama. Duit donasi dari Bezos itu diduga merupakan usaha untuk memperbaiki hubungan antara bos Amazon itu dengan Trump. Selain kabar terbaru itu, beberapa konteks lainnya tentang Trump juga menjadi sorotan antara lain di bidang perekonomian seperti bisnis dan investasi.1. Kesepakatan dengan AmerikaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Indonesia perlu belajar ekspor-impor dari Donald Trump. Pemenang Pilpres Amerika 2024 itu menerapkan tarif tinggi untuk semua impor demi memacu pertumbuhan ekonomi.“Kita harus belajar. Meskipun Indonesia surplusnya dengan Amerika tidak terlalu besar, kita harus memahami bagaimana kita memiliki kesepakatan dengan Amerika,” kata Perry dalam seminar Memicu Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju di Menara BTN, Sabtu, 14 Desember 2024. Soal kebijakan Trump mengenai ekspor dan impor, Perry mengatakan hal itu dilakukan karena ia berambisi membawa Amerika Serikat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Otoritas Jasa Keuangan melalui Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, mengatakan pihaknya sedang mengantisipasi kemungkinan dampak kebijakan proteksionisme Amerika Serikat dalam kepemimpinan Trump. “OJK terus mencermati perkembangan terkini dan dampaknya terhadap sektor jasa keuangan domestik,” kata Mahendra saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan pada Jumat, 13 Desember 2024.Ia mengatakan, kemenangan Trump bakal meningkatkan potensi perang dagang antar-negara. Trump telah mengancam akan menerapkan tarif sebesar 25 persen impor dari mitra dagang terbesarnya Kanada dan Meksiko, serta tarif 60 persen impor dari Cina.3. Perizinan Investasi di Amerika SerikatTrump ingin mempermudah perizinan bagi orang atau perusahaan untuk berinvestasi di Amerika Serikat. Kemudahan itu untuk investasi minimal sebesar1 miliar dolar di Amerika Serikat. Hal ini disampaikannya melalui Truth Social. Trump mengatakan persetujuan dan izin akan dipercepat sepenuhnya. Persetujuan lingkungan dimasukkan sebagai bagian dari insentif investasi tersebut.“Setiap orang atau perusahaan yang berinvestasi satu miliar dolar atau lebih di Amerika Serikat, akan menerima persetujuan dan izin yang dipercepat sepenuhnya tetapi tidak terbatas pad, semua persetujuan lingkungan. Bersiaplah untuk berhasil!!!” tulis Trump pada Rabu 11 Desember 2024, dikutipdari CNBC.4. Sri Mulyani Mengantisipasi Kebijakan TrumpMenteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti dampak kebijakan Amerika Serikat kepemimpinan Trump. Sebelumnya, Trump berjanji akan menerapkan pembatasan yang ketat terhadap imigran, meningkatkan produksi bahan bakar fosil, dan membebankan tarif besar terhadap para mitra dagang terbesar Amerika.“Situasi ini kemudian akan cenderung menyebabkan terjadinya ketegangan yang makin tinggi,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita Edisi Desember di kantor Kementerian Keuangan, Rabu, 11 Desember 2024.5. Teman Dekat Elon Musk Memimpin NASATrump memilih miliarder sekaligus astronot swasta Jared Isaacman untuk memimpin NASA. Dikutip dari Reuters, Isaacman yang juga rekan bisnis Elon Musk merupakan CEO Shift4 Payments.Jika disetujui oleh senat Isaacman, yang tidak memiliki pengalaman politik atau pemerintahan, akan mengelola anggaran NASA yang mencapai sekitar 25 miliar dolar (Rp 397 triliun). “Setelah beruntung dapat melihat planet kita yang luar biasa dari luar angkasa, saya sangat bersemangat untuk melihat Amerika memimpin petualangan paling luar biasa dalam sejarah manusia,” kata Isaacman dalam keterangan tertulis,Selasa, 10 Desember 2024. Riri Rahayu, Nabiila Azzahra, Savero Aristia Wienanto, Defara Dhanya turut berkontribusi dalam pembuatan artikel ini