Hasto Samakan Dirinya dengan Soekarno, Teddy Gusnaidi: Anda Boleh Berhalusinasi, Tapi Jangan Kayak Orang Mabok Juga

Hasto Samakan Dirinya dengan Soekarno, Teddy Gusnaidi: Anda Boleh Berhalusinasi, Tapi Jangan Kayak Orang Mabok Juga

29 December 2024, 10:31

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyentil pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang membandingkan dirinya dengan Soekarno.

Teddy Gusnaidi menyampaikan, Hasto bermasalah dengan hukum bukan karena memperjuangkan bangsa tapi memperjuangkan Harun Masiku. Beda dengan Soekarno.

“Bung Karno itu dipenjara karena memperjuangkan kemerdekaan bangsa, bukan memperjuangkan Harun Masiku. Anda itu bermasalah dengan hukum bukan karena memperjuangkan bangsa, tapi memperjuangkan agar Harun Masiku menjadi anggota dewan dengan menggeser anggota dewan terpilih,” kata Teddy Gusnaidi dalam akun X, Jumat, (27/12/2024).

Dia minta Hasto tidak menyamakan dirinya dengan Bung Karno. “Jadi jangan samakan perjuangan anda dengan perjuangan Soekarno. Anda boleh berhalusinasi, tapi jangan kayak orang mabok juga,” ungkapnya.

Sebelumnya, Hasto mengaku menghormati keputusan dari KPK. Menurutnya, sebagai warga negara yang taat hukum, PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum.

Dia menegaskan, sejak awal ketika dirinya mengkritisi bagaimana demokrasi harus ditegakkan, bagaimana suara rakyat tidak bisa dikebiri, bagaimana negara hukum tidak bisa dimatikan, dan bagaimana watan kekuasaan yang otoriter, yang menindas rakyatnya sendiri harus dihentikan, ia sudah memahami berbagai risiko-risiko yang akan dihadapi.

“Maka sebagai murid Bung Karno saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adams ini, inilah kitab perjuangan saya dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan sekarang memasuki tahap bab 9. Di mana Bung Karno ketika mendirikan PNI, prinsip yang dipegang adalah non-cooperation demi cita-cita Indonesia merdeka, demi rakyat berdaulat bisa berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapatnya. Maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita,“ jelasnya.

Ditegaskan, itulah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader PDI Perjuangan. Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan.

“Sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan tiga periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu. Maka demi konstitusi Bu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi,” ujarnya.

Ketika aparat penegak hukum digunakan dengan segala cara melakukan intimidasi lanjut dia, sumber-sumber daya negara digunakan demi kepentingan politik praktis, maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan.

Ditegaskan lagi, karena itulah nilai-nilai yang kami perjuangkan, nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan rakyat dan bagaimana membangun supremasi hukum yang berkeadilan.

“Untuk itu kami tidak akan pernah menyerah, baik mau digunakan suatu proses intimidasi secara formal maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk, karena sebagaimana dilakukan Bung Karno masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita,” ungkapnya. (selfi/fajar)

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi