Dishub DIY Catat 700 Ribu Lebih Pergerakan Mobil pada Libur Natal dan Tahun Baru

Dishub DIY Catat 700 Ribu Lebih Pergerakan Mobil pada Libur Natal dan Tahun Baru

3 January 2025, 13:01

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan (Dishub) DIY mencatat total ada sekitar 700.000 pergerakan mobil Di wilayah DIY selama periode Natal dan Tahun Baru. Arus masuk kebanyakan dari pintu timur.Kabid Pengendalian Operasional Dishub DIY, Sumariyoto, menjelaskan berdasarkan data dari kamera analitik di pintu masuk timur dari Prambanan, selatan dari Glagah, barat dari Jalan Wates dan utara dari Tempel, dalam periode 23-30 Desember 2024, pergerakan kendaraan didominasi dari pintu timur.

Rincian pergerakan kendaraan yang keluar masuk DIY selama periode tersebut yakni 1,1 juta sepeda motor, 700.000 mobil, 50.000 bus dan 88 truk.“Kalau dikonversi ke penumpang atau orangnya, pergerakan orang ada sekitar 6,9 juta,” ujarnya, Rabu (1/1/2025).Berdasarkan pantauannya, pergerakan kendaraan dari pintu timur pada Rabu (1/1/2025) siang, masih cukup padat. “Ini masih macet di Prambanan. Baik ke timur maupun ke barat masih lambat. Antrean masih panjang,” katanya.Maka rekayasa lalu lintas pun difokuskan pada jalur dari timur. Selain pengalihan dengan jalur alternatif ke arah Piyungan, di jalur ini juga dilakukan penutupan beberapa U turn untuk menghindari terjadinya penumpukan arus lalu lintas.BACA JUGA: Kaliurang Diserbu Wisatawan di Tahun Baru, Antrean MengularLalu di simpang proliman, arus dari timur yang hendak ke barat diinstruksikan untuk terus berjalan tanpa berhenti di lampu APPIL. “Kami konsentrasinya di situ [jalan Jogja-Solo] karena semua mengaksesnya ke gerbang tol,” katanya.Rekayasa lalu lintas ini sudah diterapkan sejak awal periode libur nataru. Selain di pintu timur, rekayasa juga diterapkan di sekitar kawasan Malioboro, yakni mengarahkan arus lalu lintas dari jalan Margo Utomo untuk memutar di Kridosono sebelum masuk ke Malioboro.Dari pantauan Harian Jogja pada Rabu (1/1/2024) siang, kondisi lalu lintas mulai dari Kridosono-jembatan Kleringan-Abubakar Ali-Malioboro terpantau cukup padat. Kendaraan merayap sangat lambat. Namun untuk jalur jalan Pasar Kembang, terpantau jauh lebih lengang.Beberapa titik yang rawan terjadi kepadatan dan perlambatan arus lalu lintas yakni pada simpang-simpang, U turn dan badan jalan yang digunakan untuk parkir. Beberapa badan jalan yang digunakan untuk parkir ini banyak ditemukan di sekitar jalan Mataram, Alun-Alun Utara dan sekitar kawasan Kraton.“Parkir di badan jalan menimbulkan antrean panjang. Ada beberapa usaha jual oleh-oleh yang ga punya lahan parkir, atau ada lahan parkir tapi tidak bisa menampung, sehingga terpaksa parkir di badan jalan. Ini yang membuat perlambatan arus lalu lintas,” katanya.Untuk jalur menuju destinasi wisata, menurutnya masih kondusif. Hanya saja pada beberapa destinasi, terjadi kepadatan lalu lintas di jam-jam tertentu. Ia mencontohkan seperti di Pantai Parangtritis, yang mengalami kepadatan pada pagi dan sore.“Tadi agak pagi antrean sampai 500 meter, di utara TPR [tempat pemungutan retribusi]. Orang ke Parangtritis itu timing-nya pada jam-jam tertentu. Ada yang masuk pagi-pagi sekali, ada yang sore untuk sunset. Kalau siang relatif sepi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi