Harianjogja.com, MAGELANG—Sebanyak lima pengunjung pertama Candi Borobudur pada awal tahun 2025 disambut oleh manajemen Taman Wisata Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Mereka bahkan mendapat fasilitas naik andong.Direktur Taman Wisata Borobudur (TWB) Mardijono Nugroho di Magelang, Rabu, menyampaikan kelima wisatawan tersebut terdiri atas dua wisatawan mancanegara dan tiga wisatawan nusantara. Mereka menjadi pengunjung pertama pada tahun 2025 di Candi Borobudur.
BACA JUGA: TWC Lakukan Pencocokan Data Pedagang SKMB Borobudur Sesuai Rekomendasi ORIKelima wisatawan Candi Borobudur tersebut, yakni Makoto dan Mutsumi Kaneko wisatawan dari Jepang, kemudian Ekaprida (40) dari Cimahi, Bandung, Komara (54) dan Titin Maryati (45) dari Tasikmalaya.Penyambutan pengunjung awal tahun tersebut dengan memakai pakaian adat Jawa. Para wisatawan disambut dan mendapatkan pengalungan syal. Kemudian mereka dari Kujon menuju Marga Utama Candi Borobudur naik andong. Kurang dari 300 meter menuju Marga Utama, para wisatawan diarak pasukan bregodo.Kemudian mereka diajak untuk menanam pohon bungur dan setelah itu diberikan suvenir antara lain berupa tumbler dan merchandise.Mardijono menyampaikan kegiatan ini merupakan apresiasi TWB kepada pengunjung pertama tahun 2025.”Kami mengapresiasi dengan budaya juga, dengan bregodo. Kita antarkan juga dengan andong yang dihias sehingga memberikan kesan bahwa mengenalkan budaya kawasan Borobudur maupun budaya Indonesia ke wisatawan mancanegara,” katanya.Pengunjung pertama Candi Borobudur tersebut juga diajak menanam pohon bungur karena pohon tersebut relevan dengan kawasan Borobudur.”Bungur ini sebagai pohon yang akan tahan terhadap situasi kondisi apa pun sehingga Borobudur ini menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan,” katanya.Wisman Makoto menyampaikan penyambutan terhadap wisatawan pertama Candi Borobudur dilakukan sangat baik. “Kemarin kami ke Prambanan. Prambanan itu agama Hindu. Borobudur ini Buddha dan terkenal di Jepang. Saya memang ingin pergi ke Borobudur,” katanya.Candi PrambananTidak hanya di Candi Borobudur, penyambutan wisatawan pertama juga digelar di Candi Prambanan dan Ratu Boko. Tradisi ini bukan hanya simbol penghormatan, tetapi juga upaya untuk mengangkat kekayaan budaya dan alam Indonesia sekaligus mempromosikan pariwisata yang berkualitas dan lestari.Di Prambanan dan Keraton Ratu Boko, pengunjung langsung disambut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko InJourney Destination Management, Joel Siahaan, bersama General Manager Prambanan & Ratu Boko, Ratno Timur.“Penyambutan ini bukan sekadar seremonial, melainkan cara kami untuk memberikan pengalaman unik dan memperkaya wawasan wisatawan tentang pentingnya menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang,” ujar Joel Siahaan.Suasana penyambutan semakin hidup dengan iringan kesenian tradisional seperti Prajurit Bregodo di Prambanan, Tarian Punakawan disertai musik tradisional Srandul di Keraton Ratu Boko, dan Kirab Budaya dengan delman di Borobudur. Sebagai bagian harapan atas kelestarian alam serta budaya, acara ditutup juga dengan aksi tanam Pohon Bungur bersama-sama. “Penanaman pohon ini adalah simbol pertumbuhan dan keberlanjutan, mengajak setiap wisatawan untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dan terjaga,” tambah Joel.Pengalaman ini tentu menarik dan membekas bagi wisatawan pertama di tahun ini. Contohnya Sugeng Priyono, pengunjung asal Sumatera Utara, mengaku datang ke Prambanan untuk mengenalkan sejarah kepada anak-anaknya. Sementara Supriyono, wisatawan dari Ngawi, Jawa Timur, menyebut sambutan hangat ini sebagai pengalaman tak terlupakan. “Kami merasa sangat dihargai dan senang dengan penyambutan ini berharap dapat kembali berkunjung,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara