Krjogja.com – JAKARTA – Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat untuk menyelamatkan ribuan nyawa masyarakat Indonesia yang setiap tahun meninggal akibat penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, Jumat (3/1/2025) menegaskan bahwa Presiden Prabowo menitikberatkan pentingnya pencegahan penyakit melalui skrining kesehatan gratis. “Skrining kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk semua anggota masyarakat di semua siklus hidup menjadi prioritas. Presiden ingin masyarakat tetap sehat. Pandangannya terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit, tetapi lebih kepada upaya promotif dan preventif yang jauh lebih penting dibandingkan kuratif,” ujar Dedek.
Baca Juga: Kado Awal Tahun Baru Presiden Prabowo Subianto: PPN 12 Persen Hanya Untuk Barang dan Jasa Mewah Presiden juga menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis adalah langkah strategis untuk mengurangi risiko, mendeteksi dini penyakit, dan mencegah kematian yang sebenarnya dapat dihindari.
Anggaran Besar untuk Skrining Gratis
Menurut data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023, penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan penyakit jantung menyumbang lebih dari 600 ribu kematian per tahun. “Angka ini hampir setara dengan populasi Kota Cimahi di Jawa Barat! Pemerintahan Prabowo-Gibran menganggap masalah ini sangat mendesak,” jelas Dedek. Untuk itu, melalui APBN 2025, Presiden Prabowo mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun untuk Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis. Baca Juga: Prabowo Subianto Bertekad Jadikan Indonesia Dermawan dan Tangguh Hadapi Bencana “Bagi Presiden Prabowo, tidak ada pilihan selain menggebrak melalui intervensi preventif demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Program ini menjadi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di tahun 2025,” tambah Dedek. Target 200 Juta Warga dalam Lima Tahun
Program ini dirancang untuk secara bertahap melayani 60 juta orang di tahun pertama dan 200 juta warga negara dalam lima tahun ke depan. “Presiden memahami bahwa Pasal 28H UUD 1945 menjamin hak rakyat untuk mendapatkan layanan kesehatan, dan Pasal 34 mewajibkan negara memenuhinya,” ungkap Dedek. Baca Juga: Usai Lawatan ke Mesir, Presiden Prabowo Fokus pada Keamanan dan Antisipasi Bencana
Dedek menjelaskan bahwa program ini mencakup pemeriksaan berbagai penyakit yang disesuaikan dengan kategori usia. Untuk balita, fokus pemeriksaan adalah deteksi penyakit bawaan seperti hipotiroid kongenital. Deteksi dini ini bertujuan mencegah risiko retardasi mental pada anak. Untuk remaja, skrining meliputi obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi, yang bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering berkembang pada masa pertumbuhan. Dukungan WHO dan UNICEF
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menekankan pentingnya skrining pada anak untuk mendeteksi dini kondisi seperti malnutrisi, anemia, gangguan pendengaran, dan penglihatan. “Skrining ini mendukung terwujudnya Generasi Emas 2045,” tegas Dedek.