JAKARTA, KOMPAS.com – Dua program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bakal segera berjalan pekan depan, Senin 6 Januari 2025. Keduanya adalah program makan bergizi gratis dan penghapusan utang macet UMKM.
Makan bergizi gratis adalah program yang menjadi andalan Prabowo dan telah digaungkan sejak masa kampanye Pilpres 2024.
Sementara itu, program penghapusan utang UMKM diumumkan Presiden Prabowo pada awal-awal menjabat. Soal program makan bergizi gratis, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi menyebutkan, kick off MBG bakal melibatkan sekitar 1.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang akan menyediakan 3.000-3.500 porsi makanan per hari.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025, Ini Rinciannya
Maka, ada 3,2 – 3,3 juta penerima manfaat makan bergizi gratis ketika program pertama kali dimulai pada 2025. Setelah tahun ini selesai, ia optimis jumlah penerima manfaat bisa diperbanyak dengan jumlah signifikan. “2025 selesai, kita target berkembang terus (penerima menjadi) 15-20 juta,” dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang disiarkan YouTube Kompas TV, Jumat (27/12/2024).Bahan baku Prabowo sendiri meminta agar bahan baku untuk program makan bergizi tidak diimpor dari luar negeri. Ia ingin, bahan baku didapatkan dari dalam negeri sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat desa. “Jadi arahan Presiden ini harus bahan bakunya dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, bukan impor. Nah, bahan bakunya bukan impor,” ucap Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (3/1/2025). Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari, Prabowo Minta Bahan Baku Disuplai dari Desa, Bukan Impor Ia menjelaskan, pemenuhan bahan baku itu bakal melibatkan peran desa, koperasi, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Saat ini, Budi menyatakan ada 1.923 koperasi yang siap untuk memasok bahan pangan program makan bergizi, mulai dari telur, sayur, dan bahan baku lainnya. Tak hanya itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengungkapkan desa-desa siap menyuplai bahan baku untuk makan bergizi. Sebab, ada banyak desa yang memiliki komoditas unggulan seperti desa padi, jagung, ikan nila, dan melon.