FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir disebut perlu untuk dievaluasi setelah kontroversi pemecatan Pelatih Shin Tae-yong.
Hal itu disampaikan Pemerhati Sosial dan Politik, Jhon Sitorus.
Menurutnya, Erick Thohir selalu masuk dalam ruang ganti pemainnya setiap pertandingan yang bisa membuat pemain dan pelatih merasa risih.
“Erick Thohir juga perlu dievaluasi. Bukan pelatih, bukan Kapten, bukan direktur teknik, Tetapi Erick Thohir selalu rajin masuk ruang ganti pemain setiap pertandingan. Lo pikir itu ga bikin pemain, pelatih dan asisten merasa risih?,” kata Jhon Sitorus dalam akun X, pribadinya, Rabu, (8/1/2024).
Lebih jauh kata loyalis Ganjar Pranowo ini, membandingkan dengan negara di Eropa yang kepala federasinya sangat jarang ikut mencampuri pemain.
“Di Eropa dan Amerika Latin, kepala federasi sepakbola sebuah negara sangat jarang memasuki ruang ganti pemain apalagi sampai mengintervensi para pemain,” tuturnya.
“Mungkin, pemain naturalisasi macam Marten Paes, Jordi Amat, Hubner pasti bertanya dalam hati? ‘Woi…ngapain lo disini terus, mau cari muka’,” lanjutnya.
Soal aturan kata dia bisa saja tidak ada yang tertulis tapi itu soal etika. Apalagi jika terlalu sering mengintervensi.
“Mungkin aturannya tidak ada yang melarang, tapi lagi-lagi ini soal etika. Terlalu sering mengintervensi ruang ganti membuat fokus jadi pecah pemain seolah-olah harus mempertimbangkan arahan dua matahari. 1 pelatih STY, 1 lagi Erick Tohir ketua PSSI. Arahan siapa yang harus diikuti?,” ujarnya.
“Apalagi Erick Thohir juga merangkap Jabatan sebagai ketua PSSI sekaligus menteri BUMN. Sikap rakus seperti ini aja sudah jauh dari prinsip sportmanship lalu, kita berharap apa dari bagian dari penguasa yang rakus dan egois?,” tandas pegiat media sosial ini.
Diketahui, saat ini, Patrick Kluivert menjadi nama yang paling santer menjadi pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.