KRJogja.com – BANTUL – Setelah serangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bantul kian sulit dibendung. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul akhirnya mengambil langkah berani dengan menutup sementara operasional Pasar Hewan Imogiri per Selasa (14/1) hingga dua pekan kedepan. Dengan kebijakan itu diharapkan PMK di Bantul tidak menyerang hewan ternak secara membabi buta. Baca Juga: SPPG Plesungan Diresmikan, Masak MBG 3.040 Porsi Per Hari
Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo MSi, Senin (13/1) mengatakan, hingga kini jumlah hewan ternak sapi yang mati setelah dihajar PMK sudah menembus 32 ekor. Sementara ternak terpapar PMK mencapai 322 ekor sapi, dan dua sapi dipotong paksa. “Setelah terjadi lonjakan kasus PMK dan menyerang sapi, akhirnya kita memutuskan pasar hewan Imogiri sementara ditutup dua pekan. Langkah ini bagian upaya agar penularan PMK tidak meluas,” ujar Joko.
Sedang pasar hewan lainnya di Bantul belum dilakukan penutupan. Karena hanya pasar hewan Imogiri yang ada transaksi jual beli sapi. “Yang kita tutup hanya pasar hewan Imogiri Dipasar itu yang ada transaksi jual beli sapi,” terangnya. Baca Juga: Hyundai New Creta Tampil Menawan di Atrium Plaza Ambarrukmo Dijelaskan, setelah dilakukan penutupan sementara. Pasar Hewan Imogiri bakal melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan bersama dengan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul. “Kita akan sterilisasi Kompleks Pasar Hewan Imogiri dengan penyemprotan disinfektan bekerjasama dengan BPBD Bantul,” jelas Joko. DKPP Bantul sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Menengah Kecil, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKPP) agar segera disampaikan informasi terkait dengan penutupan kepada pedagang hewan. “Nanti DKUMKPP segera minta Lurah Pasar Imogiri untuk memberitahu kepada pedagang hewan supaya tidak berjualan selama dua pekan. Karena pasar ditutup sementara. Kita juga sudah izin kepada Sekda Bantul terkait penutupan sementara Pasar Hewan Imogiri,” ujar Joko. (Roy)
