Dikutip dari Reuters, Kamis 16 Januari 2025, kontrol ekspor tersebut mencakup peralatan seperti flow cytometer berparameter tinggi dan alat spektrometri massa tertentu. Alat-alat ini mampu menghasilkan data biologis berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi AI dan alat desain biologis yang canggih.Kebijakan yang diumumkan Rabu waktu setempat ini menjadi bagian dari upaya terbaru Washington untuk membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi AS, terutama di bidang yang berpotensi strategis seperti AI dan bioteknologi.
Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS juga mengumumkan pembatasan ekspor chip dan teknologi AI ke Tiongkok. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat dominasi AS dalam pengembangan kecerdasan buatan dengan mengontrol distribusi teknologi tersebut secara global.Selain itu, para legislator AS sedang mempertimbangkan berbagai langkah untuk melindungi data kesehatan pribadi dan informasi genetik warga Amerika dari potensi ancaman asing. Mereka juga mendorong perusahaan farmasi dan bioteknologi AS agar mengurangi ketergantungan pada Tiongkok, termasuk dalam produksi bahan baku obat dan tahap awal penelitian medis.Pekan lalu, anggota parlemen AS mendesak Departemen Perdagangan untuk membatasi ekspor teknologi bioteknologi ke militer Tiongkok. Mereka beralasan bahwa teknologi tersebut berpotensi disalahgunakan oleh Beijing untuk tujuan militer, termasuk kemungkinan pengembangan senjata biologis.Sebagai tanggapan, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyatakan bahwa Beijing dengan tegas menentang pengembangan, kepemilikan, atau penggunaan senjata biologis oleh negara mana pun.