Warta Ekonomi, Jakarta –
Importir Amerika Serikat (AS) tengah mengantisipasi arah kebijakan yang akan dibawa oleh Donald Trump. Mereka berbondong-bondong melakukan impor sejumlah barang seperti pakaian, mainan, furnitur hingga elektronik secara masih dari China.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (18/1), Kepala Ekonom HSBC Hong Kong, Frederic Neumann mengatakan bahwa importir tengah meningkatkan volume impor mereka, khususnya dari China. Hal ini menyusul adanya wacana kebijakan tarif impor baru dari Trump.
Baca Juga: Harga Minyak Global Loyo Menyusul Lemahnya Ekonomi Negara Importir
“Terjadi peningkatan ekspor barang jadi dari China ke AS, karena importir berusaha mengantisipasi tarif pada barang-barang konsumen,” ujar Frederic.
Data Descartes Systems Group mengatakan pelabuhan laut AS telah menangani setara dengan 451 ribu kontainer barang berukuran 40 kaki dari China di Desember 2024. Angka tersebut secara tahunan naik 14,5%.
Di sisi lain, Pejabat Perdagangan China melaporkan bahwa ekspor Desember mencapai rekor tertinggi. Lonjakan tersebut mencerminkan kekhawatiran akan proteksionisme perdagangan.
“Peningkatan besar ini sebagian mencerminkan kekhawatiran tentang meningkatnya proteksionisme perdagangan,” ujar Juru Bicara Administrasi Bea Cukai China, Lv Daliang.
Meskipun lonjakan impor mencerminkan upaya antisipasi, para ekonom mencatat bahwa tarif tinggi dapat memicu tantangan bagi rantai pasok dan biaya konsumen.
Baca Juga: Menuju Pelantikan Donald Trump, Pasar Didorong Siapkan Portofolio Kripto
Jika Kebijakan Trump diberlakukan, diperkirakan akan berdampak luas terhadap hubungan dagang antara dua negara adidaya ekonomi dunia tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
