Warta Ekonomi, Jakarta –
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menanggapi tentang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 39 Kota Surabaya, Jawa Timur yang menerapkan tidur siang untuk siswanya.
Mendikdasmen mengapresiasi hal tersebut, karena menurutnya tidur siang untuk para siswa terlebih yang bersekolah hingga sore hari bagus secara psikologis dan fisiologis, ia pun berharap ada lebih banyak sekolah yang menerapkannya.
Baca Juga: Konsep Baru PPDB Belum Diputuskan, Mendikdasmen Ungkap Risiko Jika Tidak Selesai Minggu Ini
“Bagus juga itu, bagus juga. Terutama untuk sekolah-sekolah yang dia sampai sore ya, itu kan memang mereka menyiapkan tempat dan juga mengkondisikan supaya ada tidur siang,” ucapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).
“Dan itu secara psikologis itu bagus, secara fisiologis juga bagus. Istilah bahasa Inggrisnya kan take a nap ya. Tapi itu kebijakan masing-masing sekolah ya, bukan kebijakan Menteri ya,” imbuhnya.
Sementara untuk Surat Keputusan Bersama (SKB)/Surat Edaran (SE) tiga menteri terkait kegiatan pembelajaran selama Ramadhan, Abdul Mu’ti mengatakan sudah keluar, bahkan telah dimuat di sejumlah media.
Dalam SE yang ditandatangani 3 menteri, yaitu Mendikdasmen, Menteri Agama (menag) Nasaruddin Umar, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, siswa sekolah libur pada awal dan akhir Ramadan.
“Isinya kan minggu pertama, minggu pertama itu pembelajaran di rumah. Kemudian dua minggu pembelajaran di sekolah. Kemudian minggu akhir Ramadan pembelajaran di rumah lagi sambil mudik dan kegiatan-kegiatan yang lain,” ungkapnya.
Ia menjelaskan para siswa tidak murni libur, karena tetap ada kegiatan terstruktur yang dikoordinasikan guru saat pembelajaran di rumah, namun tidak ada kegiatan pembelajaran secara online.
“Jadi mereka tetap saja, walaupun tidak pembelajaran di sekolah, tetap ada kegiatan-kegiatan terstruktur yang dikoordinasikan oleh guru,” ujarnya.
“Sehingga selama mereka belajar di rumah itu ya tetap ada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan misalnya membaca atau menulis atau kegiatan lain. Sehingga tidak murni libur, tapi pembelajaran di rumah. Tapi tidak ada pembelajaran daring, ya. Hanya kegiatan terstruktur yang disampaikan oleh guru,” lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.