Ganda putra kebanggaan Tanah Air, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang dikenal dengan julukan The Daddies, resmi menggantung raket setelah menelan kekalahan dari pasangan Malaysia, Arif Junaidi dan Roy King Yap, di babak 16 besar Indonesia Masters 2025. Momen ini menandai berakhirnya 13 tahun perjalanan mereka sebagai pasangan ganda putra yang telah menorehkan banyak prestasi gemilang di dunia bulu tangkis.
Suasana haru menyelimuti Istora Senayan saat Ahsan dan Hendra mengucapkan salam perpisahan kepada para penggemar. Pelukan hangat dan isak tangis mewarnai momen mengharukan tersebut, menandai akhir dari era keemasan mereka. Para penggemar dan rekan atlet turut merasakan kepedihan, namun juga menghargai dedikasi dan perjuangan yang telah mereka berikan selama ini.
Tak hanya di Istora, ucapan terima kasih dan penghargaan membanjiri media sosial. Para penggemar, rekan atlet, dan tokoh olahraga menyampaikan rasa hormat dan apresiasi atas dedikasi, perjuangan, dan inspirasi yang telah diberikan oleh The Daddies. Banyak yang mengungkapkan rasa terima kasih dan harapan agar mereka tetap berkontribusi dalam pengembangan bulu tangkis Indonesia.
Salah satu penggemar, @rinamuliadi, menulis, “Terima kasih pasangan terbaik yang pernah dimiliki dan mengharumkan nama Indonesia dengan skill dewa namun tetap rendah hati. Kalian akan selalu dikenang sepanjang masa oleh para pecinta badminton. Selamat menikmati waktu pensiunnya, legend. Kau tak akan terganti ❤️.” Ucapan serupa juga datang dari @Gumilang1111, “Terima Kasih The Daddies. Please jangan berhenti untuk membangun badminton Indonesia. Mungkin dari kalian akan lahir generasi emas penerus kalian. Yuuuk bantu cari bakat-bakat anak muda seperti kalian. Sekali lagi, Terima Kasih Pahlawan.”
Para atlet dan tokoh olahraga juga turut memberikan apresiasi. @samcuan mengatakan, “Selamat Bang Ahsan dan Bang Hendra. Sukses di luar sana. Kekompakan dan kematangan kalian sangat menginspirasi sebuah perjuangan untuk mencapai sukses bersama-sama.” Momen pensiun The Daddies bukan hanya akhir dari sebuah era, tetapi juga awal dari harapan baru bagi generasi penerus bulu tangkis Indonesia.