Humaniora
                        Penembakan 5 Pekerja Migran Indonesia di Perairan Malaysia, APMM Diduga Gunakan Kekuatan Berlebihan
                        26 Januari 2025 – 15:35 WIB

Humaniora Penembakan 5 Pekerja Migran Indonesia di Perairan Malaysia, APMM Diduga Gunakan Kekuatan Berlebihan 26 Januari 2025 – 15:35 WIB

26 January 2025, 15:35

loading…Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani menduga adanya penggunaan kekuatan berlebihan oleh APMM saat melakukan penembakan terhadap 5 orang PMI di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Foto/Ari Sandita
JAKARTA – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menduga adanya penggunaan kekuatan berlebihan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) saat melakukan penembakan terhadap 5 orang PMI di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia.”Kami melihat di sini ada dugaan penggunaan berlebihan, karena sebetulnya kalau bicara pekerja migran ini kan bisa hanya ditangkap saja tidak sampai penggunaan (senjata api) sampai ditembak begitu ya, sampai apalagi ada yang meninggal,” ujar Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani di Jakarta, Minggu (26/1/2025). Christina Aryani menyebut, ada dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia terhadap 5 orang PMI tersebut. Sebabnya, mereka bisa saja menangkap 5 orang WNI tanpa harus menembaknya hingga membuat satu orang tewas, 1 orang kritis, dan 3 orang terluka saat mengetahui para WNI itu masuk ke perairan Malaysia secara ilegal.”Kami mendorong agar penyelidikan ini bisa dilakukan secara komprehensif agar informasinya bisa terang benderang dan bisa transparan sehingga ketahuan apa yang sebenarnya terjadi,” tuturnya.Dia menambahkan, saat ini Kementerian BP2MI terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Atase Koalisi di KBR Kuala Lumpur untuk menelusuri indentitas para korban dan keluarganya. Sekaligus memberikan pendampingan guna memastikan korban yang terluka mendapatkan perawatan medis, bantuan hukum, pemulangan jenazah pada korban meninggal hingga mendorong akses ke konsuleran untuk menjenguk para korban. “Kronologi kejadiannya berawal pada hari Jumat, 24 Januari 2025 pukul 3 pagi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh 5 orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia Unprocedural,” ungkapnya.”Kami tengah mengumpulkan apa yang sebetulnya terjadi pada saat itu, tapi intinya telah terjadi penembakan yang menimbulkan korban 1 orang pekerjaan migran meninggal dunia dan 4 orang dalam keadaan luka-luka, satu diantaranya dikabarkan kritis,” ujarnya.
(shf)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi