Kaji Tentang Lanskap Linguistik Wilayah Pecinan di Jawa, Prof Agus Guru Besar Linguistik Pertama di Undip

Kaji Tentang Lanskap Linguistik Wilayah Pecinan di Jawa, Prof Agus Guru Besar Linguistik Pertama di Undip

29 January 2025, 3:56

Krjogja.com, SEMARANG – Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Dr Drs Agus Subiyanto MA dikukuhkan oleh Rektor Undip Prof Dr Suharnomo SE MSi pada pengukuhan di Muladi Dome, Kamis (23/1/2025). Prof Agus Subiyanto dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu Linguistik Mikro. Lulusan S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (peminatan linguistik) Fakultas Sastra (sekarang menjadi FIB) Undip, S2 The Australian National University dan S3 dari Udayana Bali ini menyampaikan pidato pengukuhannya dengan judul “Model Kajian Lanskap Linguistik Wilayah Pecinan di Jawa’. Prof Agus tercatat sebagai guru besar linguistik pertama di FIB . Saat ini terdapat 8 guru besar aktif di FIB, 6 merupakan guru besar bidang Sejarah, 1 guru besar bidang filsafat dan 1 guru besar bidang linguistik. Menurut Prof Agus, yang juga Kaprodi S2 Linguistik ini kajian lanskap linguistik bersifat interdisipliner, sehingga memerlukan perpaduan berbagai teori, salah satunya teori linguistik mikro, khususnya untuk membedah persoalan
bentuk dan makna bahasa yang digunakan dalam lanskap linguistik.
“Dengan kajian lanskap linguistik kita dapat menjelaskan fungsi bahasa di ruang publik, yaitu tidak hanya
sebagai fungsi komunikatif tetapi ada fungsi lain yang terlibat di dalamnya, seperti fungsi identitas budaya dan fungsi keagamaan. Melalui kajian ini pula kita bisa mengetahui model akulturasi linguistik pada masyarakat pengguna lanskap linguistik” ujar Prof Agus Subiyanto. Lebih lanjut menurut Prof Agus, ada beberapa tantangan ke depan dalam kajian lanskap linguistik, di antaranya adanya kompleksitas multibahasa dan
multimodalitas pada data lanskap linguistik yang memerlukan kajian lebih mendalam.

“Lanskap linguistik sering melibatkan
banyak bahasa dalam satu ruang, baik dalam bentuk monolingual, bilingual, maupun multilingual. Menentukan
fungsi dan dinamika penggunaan bahasa-bahasa ini membutuhkan pendekatan analisis yang kompleks. Di samping itu lanskap linguistik tidak hanya mencakup teks, tetapi juga
simbol, warna, tata letak, dan elemen visual lainnya” tambah Prof Agus. Lebih lanjut Prof Agus menyatakan peneliti perlu memperhitungkan bagaimana elemen-elemen ini
berinteraksi dalam menyampaikan pesan. Analisis lanskap linguistik juga membutuhkan kepekaan terhadap ideologi yang mendasari pemilihan bahasa, warna, atau simbol tertentu dalam ruang publik. “Di samping berbagai tantangan di atas, peneliti lanskap linguistik seringkali dihadapkan pada kendala akses terhadap wilayah penelitian karena beberapa elemen lanskap linguistik berada di lokasi yang sulit diakses, seperti papan tanda di tempat privat, tempat ibadah, atau area yang dijaga, yang tidak diperbolehkan mengambil gambar” tandas Prof Agus. Sementara itu Dekan FIB Undip Prof Dr Alamsyah SS MHum menyampaikan atas nama institusi merasa bangga dan apresiasi atas capaian guru besar tersebut. Hadirnya guru besar di bidang linguistik ini memperkuat sumber daya FIB sehingga berdampak pada kualitas institusi. “Prof. Agus diharapkan semakin berkontribusi dalam membawa institusi ini ke kancah global dalam memantapkan FIB sebagai world class faculty, membawa prodi linguistik menuju 500 world universty ranking by subject, menguatkan jejaring nasional dan internasional, serta semakin produktif dalam publikasi di jurnal internasionl bereputasi” ujar Dekan FIB Prof Dr Alamsyah. Lebih lanjut menurut dekan, melalui sinergi dan kolaborasi ini, guru besar baru beserta seluruh elemen sumber daya yang ada akan dimudahkan dalam mewujudkan cita-cita sebagai konsekuensi fakultas yang tumbuh di era global. (Sgi)

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi