Lewat ‘Pisang Legi’, Walkot Semarang Ajak Warga Tak Ketergantungan Beras

12 November 2023, 20:46

Jakarta – Lebih dari 300 stand peserta memeriahkan festival pangan pendamping beras bertajuk Promosi Pangan Lokal Enak dan Bergizi (Pisang Legi). Cooking Vaganza dan program Pisang Legi digelar di Bundaran Simpang Lima Semarang bersamaan dengan kegiatan Car Free Day (CFD), Minggu (12/11). Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau akrab disapa Mbak Ita menyampaikan festival ini merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk mengajak dan menggelorakan semangat kepada masyarakat, khususnya untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi beras. “Kegiatan ini adalah upaya terus menerus untuk menggelorakan, memberikan semangat, dan mengajak masyarakat, bahwa kenyang ini tidak harus pakai nasi, beras. Ada pilihan alternatif makanan lain sebagai pengganti karbohidrat nasi,” kata Mbak Ita dalam keterangan tertulis, Minggu (12/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan dengan program Pisang Legi ini, masyarakat juga didorong untuk memanfaatkan pangan lokal pendamping beras sebagai makanan enak dan bergizi dalam menu sehari-hari.”Ini festival pendamping beras kedua, setelah Oktober lalu dengan 114 stand. Kini berkembang jadi lebih dari 300 stand yang terdiri dari rumah sakit, Puskesmas, sekolah, hotel, bahkan jajaran OPD Pemkot Semarang,” lanjutnya.Tak hanya itu, Mbak Ita mengungkapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga memberikan support dalam festival pendamping beras Pisang Legi kali ini.”Alhamdulillah hari ini dari Bapanas memberikan support. Bapanas membagikan ratusan pisang, minuman olahan yang semuanya merupakan pangan lokal,” ujarnya. Sebagai informasi, kegiatan festival pangan pendamping beras Pisang Legi merupakan kampanye mengenai pentingnya pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Beraneka ragam makanan dan kudapan berbahan baku non beras dan non terigu pun tersaji. Lebih lanjut, Mbak Ita menjelaskan Pemkot Semarang menggandeng lebih banyak peserta, mulai dari OPD, organisasi wanita, PHRI, PPJI camat se-Kota Semarang, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) serta instansi yang bergerak di sektor kesehatan. Masing-masing peserta stand membuat minimal 50 porsi untuk kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat di area Car Free Day (CFD) Simpanglima Semarang.Sementara itu, Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan Pisang Legi yang dilaksanakan oleh Pemkot Semarang ini. “Konsepnya sudah jelas di sini, di mana kita memasak dari sumber pangan lokal, non beras dan non terigu. Apalagi Ibu Wali Kota Semarang juga mendemonstrasikan masakan pendamping beras yakni opor singkong yang bergizi namun mudah dibuat,” kata Sarwo Edhy.Ia mengaku kagum dengan kreativitas Mbak Ita yang mengkampanyekan makanan pendamping beras dengan sangat apik.”Saya baru tahu, bahwa ternyata ibu Wali Kota orangnya kreatif dan inovatif,” sebutnya.Di akhir, ia juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi nasi dan mengonsumsi pangan alternatif dari sumber pangan lokal yang bersumber dari karbohidrat lain. “Indonesia merupakan negara makmur, di mana negara ini mempunyai 77 komoditas karbohidat yang bisa kita jadikan pangan alternatif pengganti nasi atau beras,” jelasnya. Senada dengan hral tersebut, Deputi Bidang III Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto mengatakan konsumsi pangan berbasis non beras ini merupakan program nasional menuju mandiri pangan dan daulat pangan. “Bu Wali Kota ini hebat, jadi konsepnya bagus, kegiatannya bagus implementasinya juga bagus. Hari ini kita melihat di Simpang lima full manusia dari ujung ke ujung dan ini bukti bahwa pangan lokal kita bisa menjadi kekuatan besar untuk menunjang kedaulatan pangan,” terangnya.

(anl/ega)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi