Suara.com – Polda Jawa Barat mengerahkan 100 personel untuk mengamankan acara wisuda di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Kota Bandung. Hal ini menyusul adanya ancaman bom yang beredar melalui surat teror.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 100 personel yang bersiaga. Hal ini setelah ada ancaman tersebut sehingga acara wisuda berjalan dengan aman dan nyaman.
“Ini hasil koordinasi antara kepolisian dan pihak rektorat. Benar, jadi kami melakukan sterilisasi, jadi tidak hanya pemeriksaan di seluruh area kampus, tetapi sampai ke ruangan-ruangan juga,” kata Kombes Pol. Jules di Bandung, Jumat (15/11/2024).
Jules menjelaskan, pihaknya melakukan pengetatan terhadap siapa pun yang hendak masuk ke area kampus, baik pegawai, mahasiswa, maupun keluarga mahasiswa yang akan ikut dalam acara wisuda.
Baca Juga: 2 Mobil Terbakar, Polisi Didesak Usut Tuntas Kasus Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi: Teror Berulang tanpa Ujung
Dikatakan pula bahwa mereka akan diberikan tanda pengenal khusus sehingga bagi yang tidak punya tanda pengenal tidak akan diperbolehkan masuk ke area kampus selama kegiatan wisuda berlangsung.
“Mulai pagi hari ini juga tetap dilakukan pengamanan oleh pihak kami. Ada kurang lebih seratusan personel yang kami libatkan pengamanan pelaksanaan wisuda,” kata Kombes Pol. Jules.
Lebih lanjut, ia menyebut dari hasil pemeriksaan dan sterilisasi hingga saat ini, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jabar tidak menemukan adanya tanda-tanda yang mendukung kebenaran ancaman bom tersebut.
“Saat ini kami belum menemukan. Artinya surat ancaman tersebut tentu bisa disikapi dengan bijak juga, baik oleh kalangan kampus maupun masyarakat Kota Bandung,” kata dia.
Meski tidak mendapatkan bukti yang mendukung atas ancaman teror tersebut, kepolisian telah melakukan penyelidikan untuk mencoba menggali berbagai informasi, termasuk siapa yang menyebarkan informasi surat ancaman pertama kali.
Baca Juga: Ditangkap! Densus Sita Barbuk 7 Penyebar Teror Bom saat Kunjungan Paus Fransiskus, Apa Saja?
“Itu akan kami dalami. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, secepatnya kami bisa mengungkap siapa pelaku yang berusaha menimbulkan kekhawatiran dengan menyebarkan teror dan berita-berita yang tidak benar,” kata Kombes Pol. Jules.