FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivis 98 Faizal Assegaf menyentil pernyataan Presiden Jokowi soal gaya hidup mewah pejabat Polri.
Menurut Faizal, cara Presiden Jokowi menyalahkan ratusan pejabat Polri di Istana, sangat kampungan. Faktanya presiden dan lingkaran Istana jauh lebih hidonis dan ugal-ugalan.
“Kalau serius mau benahi Polri, mestinya Presiden gelar pertemuan dengan DPR untuk beri solusi secara komprehensif, bukan politisasi,” ujar Faizal dikutip dari unggahan twitternya, @faizalassegaf (16/10/2022).
Faizal menambahkan, memang benar Polri banyak kekurangannya. Tetapi Presiden Jokowi lupa 450 ribu anggota Polri dan keluarganya pun melihat aneka kebijakan Jokowi yang tidak berpihak kepada rakyat.
“Gemar utang luar Negeri, obral aset-aset, kekayaan para menteri melonjak saat Covid, serta anak, ipar dan mantu Jokowi berpesta kekuasaan,” tandasnya.
Menurut Faizal, mestinya Presiden menyikapi problem Polri dengan pendekatan negarawan. Bukan merasa paling bersih dan sok merakyat.
“Lakon kekuasaan yang demikian tidak fair, menggambarkan perilaku hipokrit dan norak dalam bernegara. Terlebih drama tersebut dilakoni jelang Pilpres, terkesan kampanye terselubung,” lanjutnya.
Faizal melihat menyalahkan bawahan sudah menjadi hobby bagi Jokowi. “Sok merakyat dengan kemeja Rp 100 ribu celana Rp100 ribu dan sepatu Rp100 ribu,” cetusnya.
“Begitu selesai Pilpres, gemar perkaya oligarki dengan aneka proyek dari utang luar negeri, inventasi ugal-ugalan, ambisi 3 periode. Anak, mantu, besan berpesta kekuasaan, dll. Luar biasa Hipokrit!,” pungkas Faizal.
(Muhsin/fajar)