Anggota DPR Bongkar Ramai SPBU Nakal di Daerah Tambang

6 June 2023, 15:30

Jakarta, CNBC Indonesia – DPR RI melalui Komisi VII membongkar adanya kegiatan ilegal pada aktivitas penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, khususnya pada jenis Solar Subsidi.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Muhammad Nasir mengungkapkan, terdapat tindak kecurangan dalam penyaluran dengan menyimpan beberapa kilo liter (kl) BBM jenis Solar Subsidi yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Lebih detail, Nasir menceritakan bahwa dirinya menemukan sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ‘nakal’ yang menimbun pasokan Solar Subsidi.

Nasir mengatakan bahwa cara yang dilakukan oleh SPBU ‘nakal’ tersebut dengan BBM yang seharusnya disalurkan sebanyak 8 kl, namun hanya disalurkan sebanyak 6 kl. Sisanya, sebesar 2 kl dialokasikan untuk situasi tak terduga.
“Perlu penegasan ke Pak Menteri, ke Pak Dirjen ini banyak sekali SPBU nakal yang menimbun Bio Solar subsidi ini. Saya kemarin dapat, dia tiap hari 8 kl, yang dijual 6 kl, 2 kl setiap hari bahasanya untuk emergency. Nah itu satu orang punya SPBU 3,” jelas Nasir saat Rapat Kerja bersama Kementerian ESDM di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Selain itu, Nasir juga menekankan kepada pihak Kementerian ESDM untuk bisa mengambil tindakan atas nakalnya SPBU yang menimbun BBM bersubsidi. Dia mengatakan agar SPBU yang menimbun BBM bersubsidi segera ditindak dan dilaporkan sebagai tindak pidana.
“Ini perlu hampir sama banyak SPBU harus dilakukan pemeriksaan, tim dari kementerian ESDM lah. Kalau ada yang nakal segera cabut izinnya saja dan dilaporkan pidananya,” tambah Nasir.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman. Maman mengungkapkan bahwa dirinya juga menemui banyak SPBU yang menimbun BBM bersubsidi berasal dari wilayah pertambangan, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Saya setuju itu banyak di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Daerah pertambangan. Modusnya masuk ke SPBU dan distribusikan di tambang di daerah situ,” jelas Maman dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, Maman juga mengungkapkan bahwa kasus penimbunan BBM bersubsidi justru sering terjadi setelah kasus pertambangan ilegal (PETI) disetop di wilayah itu.
“Karena ada yang menarik di Kalimantan Barat sebelum PETI disetop polisi, minyak itu langka, tapi setelah PETI disetop kok minyak tiba-tiba banjir itu kan tanda tanya,” tandasnya.

[-]

Jangan Kaget! Gak Daftar MyPertamina, Isi BBM di Sini Dijatah

(wia)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi