Krjogja.com – SLEMAN – Pentingnya pemahaman tentang konstitusi negara tidak hanya relevan bagi pejabat negara, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak bagi mahasiswa. Pemahaman ini memungkinkan mereka memahami kewajiban negara dan hak rakyat, serta memperkuat kepekaan terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, My Esti Wijayati, dalam acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Café Nologaten, Sleman, Jumat (22/11/2024). Dalam kegiatan tersebut, hadir pula sebagai narasumber Wakil Bupati Sleman periode 2020–2024, Danang Maharsa. Baca Juga: Anggota DPR RI, Esti Wijayati Diwisuda di Univ Widya Mataram, Rektor Prof Edy Beri Pesan Mendalam kepada Wisudawan
Esti Wijayati menekankan perlunya mahasiswa memahami dasar negara, Pancasila, dan UUD 1945, yang mengatur secara jelas kewajiban negara dan hak rakyat. Menurutnya, kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang konstitusi membuat mereka kurang peka terhadap kondisi bangsa, termasuk hak-hak dasar mereka sendiri. “Ayo ketahui tentang konstitusi kita. Dengan pemahaman itu, kita dapat memperjuangkan hak-hak rakyat serta menuntut negara melaksanakan kewajibannya,” ujar Esti.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk aktif bereaksi terhadap ketimpangan atau gangguan yang bertentangan dengan konstitusi, seperti pelanggaran kebebasan beribadah dan peningkatan angka kemiskinan. Anggaran Pendidikan 20 Persen: Amanat Konstitusi
Dalam kesempatan tersebut, Esti menyoroti amanat konstitusi tentang alokasi anggaran 20 persen untuk pendidikan yang diatur dalam Pasal 31 ayat (4) UUD 1945. Ketentuan ini juga dipertegas oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Baca Juga: Esti Wijayati Terus Ingat Pesan Bung Karno Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tak Mampu Ekonomi “Dana tersebut harus benar-benar digunakan untuk pendidikan, bukan dicampur dengan kebutuhan lain seperti perjalanan dinas. Jika anggaran dimanfaatkan secara optimal, kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat signifikan,” jelas Esti. Anggaran tersebut, lanjut Esti, seharusnya dialokasikan untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang layak, meningkatkan kompetensi guru, serta mendukung program pengembangan pendidikan. Dengan demikian, cita-cita meningkatkan kualitas pendidikan nasional dapat diwujudkan. Peran Mahasiswa dalam Mengawal Amanat Konstitusi Esti juga menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam mengawal amanat konstitusi. Mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam memastikan negara memenuhi kewajibannya. “Mahasiswa harus menjadi penggerak perubahan, termasuk memperjuangkan hak rakyat dan mengingatkan negara terhadap kewajibannya,” ungkap Esti. Danang Maharsa, turut menambahkan bahwa pemahaman tentang konstitusi dapat menjadi landasan mahasiswa untuk lebih berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
