Antisipasi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, Eko Suwanto Ajak Masyarakat Tingkatkan Mitigasi Bencana

Antisipasi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, Eko Suwanto Ajak Masyarakat Tingkatkan Mitigasi Bencana

19 December 2024, 14:25

Krjogja.com – YOGYA – Memasuki akhir tahun 2024, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga cuaca ekstrem semakin meningkat. Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengingatkan pentingnya mitigasi bencana terutama menjelang libur panjang Natal dan tahun baru 2025. Dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, dan wisatawan, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem menjadi kunci untuk menjaga keselamatan bersama. “Di masa cuti bersama 26 Desember 2024 hingga tahun baru 2025, antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi sangat penting. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, perhatikan informasi cuaca terkini untuk menjaga keamanan,” ujar Eko Suwanto pada Rabu (18/12/2024) dalam Forum Diskusi Wartawan DPRD DIY. Dalam diskusi tersebut, hadir pula Kepala BPBD DIY Noviar Rahmad, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono, serta sejumlah anggota DPRD DIY lainnya seperti Akhid Nuryati (PDI Perjuangan), Umarudin Masdar (PKB), dan Syarif Guska Laksana (Partai Golkar).
Baca Juga: Ajakan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto kepada Generasi Z Sebagai Penjaga Demokrasi: Wujudkan Pilkada Serentak 2024 Berintegritas Informasi Real-Time Jadi Kunci
Eko Suwanto menekankan pentingnya akses informasi cuaca secara real-time melalui aplikasi Info BMKG, yang menyediakan data multi-hazard untuk membantu masyarakat merencanakan perjalanan dengan aman. Menurutnya, aplikasi ini menjadi pedoman penting bagi wisatawan yang ingin menikmati liburan dengan tetap mempertimbangkan aspek cuaca dan potensi kebencanaan.

“Pemda perlu menyiapkan rekayasa lalu lintas, serta memberikan informasi terkait titik-titik rawan longsor agar masyarakat dapat lebih berhati-hati. Wisatawan juga diimbau untuk memeriksa kondisi kendaraan, termasuk kendaraan sewa, dan memperhatikan jalur-jalur rawan bencana,” jelas Eko. Dalam menghadapi cuaca ekstrem, Eko menegaskan bahwa perhatian utama pemerintah daerah dan Fraksi PDI Perjuangan di DIY difokuskan pada tiga hal: keselamatan manusia, pencegahan kerusakan material, dan penanganan kedaruratan saat bencana terjadi. “BPBD DIY harus memastikan kesiapan layanan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas. Selain itu, koordinasi dengan 328 anggota Satlinmas Istimewa, SAR Rescue Istimewa di Kaliurang, serta petugas di pesisir pantai selatan seperti Depok, Parangtritis, dan Baron sangat penting untuk mendukung upaya mitigasi,” lanjutnya. Eko juga mengingatkan bahwa edukasi kepada wisatawan perlu ditingkatkan. Relawan di lokasi wisata harus memberikan peringatan kepada pengunjung, termasuk larangan berenang di area yang berbahaya. Selain itu, koordinasi dengan Dinas PUPR untuk memastikan kelayakan jalur wisata dan infrastruktur di kabupaten/kota juga menjadi perhatian utama. Mitigasi di Tempat Wisata
Sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, Yogyakarta memiliki beragam objek wisata yang perlu mendapatkan perhatian khusus terkait mitigasi bencana. Eko menyoroti bahwa tidak semua tempat wisata di DIY memiliki fasilitas dan perspektif mitigasi bencana yang memadai. “Pastikan moda transportasi umum dan tempat wisata aman dari potensi bencana. Tempat wisata yang dekat dengan sungai, laut, gunung, atau tebing harus dilengkapi dengan sistem mitigasi bencana. Ke depan, konsep berwisata aman harus menjadi prioritas,” tegas Eko. Peringatan untuk Wisatawan
Sementara itu, Kepala BPBD DIY Noviar Rahmad mengingatkan wisatawan untuk selalu waspada, terutama saat mengunjungi pantai seperti Parangtritis. Menurutnya, larangan berenang di area berbendera merah harus dipatuhi untuk mencegah insiden berbahaya. Baca Juga: Eko Suwanto: Bersama-Sama Bangun Yogyakarta yang Bersih dan Hijau “Laut yang terlihat tenang justru berbahaya karena merupakan lokasi palung laut. Wisatawan sering kali tidak memahami hal ini. Selain itu, hujan lebat dapat memicu longsor. Bencana bisa terjadi kapan saja, sehingga mitigasi bencana harus selalu diperhatikan,” ujar Noviar.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi