Minggu, 16 Oktober 2022 – 04:51 WIB Soal penggunaan gas air mata di tragedi Kanjuruhan. Foto: Ridho Abdullah/JPNN jpnn.com, MALANG – Aremania meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencari aktor intelektual dari kejadian Tragedi Kanjuruhan. Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania meminta Komnas HAM segera membentuk tim penyelidik guna menyelidiki adanya dugaan pelanggaran HAM berat pada peristiwa yang menewaskan 132 orang.”Kami meminta Komnas HAM, lembaga negara yang berwenang terkait hal ini, untuk membentuk tim penyelidik dugaan pelanggaran berat HAM,” kata Sekretaris Jenderal Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang mendampingi TPF Aremania Andy Irfan di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat malam.Menurut Andy, ada indikasi kejahatan yang sistematik dari sikap aparat keamanan yang melepaskan tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan seusai laga antara Arema FC melawan Persebaya tersebut.”Ada sejumlah dasar untuk menyatakan hal itu adalah kejahatan sistematik,” ujarnya.Sejumlah dasar itu antara lain adanya tindakan berlebihan personel Brimob di lapangan, dipersenjatainya personel Brimob dengan senjata gas air mata, dan pengawasan pengamanan itu ada di pihak kepolisian dan bukan pada panitia pelaksana.”Personel di lapangan melakukan tindak kekerasan di lapangan itu bukan inisiatif dirinya sendiri, tapi karena ada arahan dari perwira atasan,” kata Andy.Dia menambahkan dengan sejumlah catatan itu maka harus dilakukan penyelidikan mendalam oleh pihak yang memiliki kewenangan, yakni Komnas HAM. Aremania, suporter Arema FC sepertinya belum puas hasil investigasi atas Tragedi Kanjuruhan. –