Kepala BGN ini juga memastikan ada ahli gizi yang memantau proporsi gizi hingga pilihan menu untuk program Makan Bergizi Gratis di setiap satuan layanan.
Perlu diketahui bahwa di setiap satuan layanan, pihaknya mewajibkan ada ahli gizi yang dididik di perguruan tinggi, dan mereka sudah paham standar proporsi gizi untuk anak-anak, baik itu untuk balita, PAUD, SD, maupun SMA, komposisi gizinya mereka tahu.
Di samping itu, kata dia, ahli gizi tersebut tidak hanya berhenti pada memantau kandungan gizi pada setiap makanan, tetapi juga memastikan menu makanan yang diberikan telah sesuai dengan selera sasaran di masing-masing daerah.
Ia menjelaskan bahwa ahli gizi itu juga akan melihat bagaimana kesukaan anak-anak di daerah masing-masing.
Dengan demikian, kata dia, menu yang dibuat di satuan pelayanan itu tidak dibuat begitu saja oleh ahli gizi. Akan tetapi, juga melihat dan mengkaji seberapa suka anak-anak terhadap makanan tersebut.
“Kita berharap makanan itu benar-benar dimakan, tidak mubazir kemudian dibuang,” tuturnya.