“Battleground” Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah

“Battleground” Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah

16 November 2024, 8:52

AKHIR Oktober dan awal November lalu, calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil membagikan foto pertemuannya dengan dua tokoh besar: presiden dan mantan presiden.
Berdasarkan hasil survei, Ridwan Kamil yang diusung oleh koalisi raksasa KIM plus (16 parpol), sempat mengalami penurunan elektabilitas.
Misal, survei SMRC terakhir, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono di bawah pasangan Pramono Anung-Rano Karno dengan selisih sekitar 7 persen.
Lalu, pada 9 November lalu, giliran Ahmad Luthfi, calon Gubernur Jawa Tengah, mengunggah video di akun Instagramnya soal dukungan dari presiden.
Manuver politik dua Cagub yang diusung KIM Plus itu bisa disebut sebagai politik pamer bekingan, berharap mengerek dukungan elektoral.
Bekingan mereka bukan hanya nama besar, tetapi punya pengaruh dalam menggerakkan aparatus dan sumber daya negara.

Pada titik inilah kita perlu waspada dan mencegah pelibatan aparat dan penggunaan sumber daya negara untuk memenangkan kandidat yang didukung oleh kekuasaan. Playbook cawe-cawe kekuasaan saat Pilpres 2024 jangan sampai diputar ulang di Pilkada.
“Battleground”
Dari 545 daerah yang menggelar Pilkada serentak pada 27 November mendatang, ada dua daerah yang menjadi battleground, yaitu Jawa Tengah dan Jakarta. Di dua daerah ini, Pilkada akan berlangsung sangat sengit.
Kedua daerah ini menjadi titik didih dari dinamika politik nasional pasca-Pemilu 2024.
Jawa Tengah, provinsi terbesar ketiga secara populasi di Indonesia, merupakan benteng terakhir PDIP. Sementara Jakarta, meskipun bukan Ibu Kota Negara lagi, masih menjadi barometer politik nasional.
Lebih penting lagi, di dua daerah itu, Pilkada akan berlangsung seperti pertarungan “David vs Goliath”.
Di Jakarta, Pramono-Rano hanya didukung oleh PDIP plus dua partai non-parlemen, yaitu Hanura dan Ummat. Sementara Ridwan Kamil-Siswono diusung oleh koalisi raksasa 16 partai.
Perlu dicatat, sejak Pilkada 2012, Pilkada Jakarta selalu dimenangkan oleh underdog.
Di Jawa Tengah, PDIP sendirian menghadapi koalisi KIM Plus yang beranggotakan 15 partai plus Jokowi.
Meski turun ke gelanggang agak belakangan dan elektabilitasnya tertinggal jauh pada bulan September lalu, tingkat keterpilihan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi terus merangkak naik.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi