Bawaslu DIY Monitoring Pilkada Serentak, Temukan Kasus TPS Kekurangan dan Kelebihan Surat Suara

Bawaslu DIY Monitoring Pilkada Serentak, Temukan Kasus TPS Kekurangan dan Kelebihan Surat Suara

28 November 2024, 2:30

Krjogja.com – YOGYA – Bawaslu DIY melakukan monitoring dan pengawasan jalannya pilkada serentak di kabupaten/kota, Rabu (27/11/2024). Hasilnya ditemukan adanya kelebihan dan kekurangan surat suara di beberapa kabupaten DIY juga rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan. Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib, mengatakan secara umum jalannya pilkada lancar di lima kabupaten/kota DIY. Namun ada beberapa hal kekurangan penyelenggaraan seperti kelebihan dan kekurangan surat suara. “Kami sudah wanti-wanti KPU untuk antisipasi jumlah surat suara dan telah dihitung berkali-kali oleh KPU. Meski akhirnya bisa diselesaikan. Hari ini ada DPD yang keempatnya turun ke lapangan, memantau bersama kami di lapangan,” ungkap Najib pada wartawan.
Baca Juga: Hasto Wawan Unggul Realcount BSPD PDI Perjuangan, Begini Hal yang Disampaikan Kelebihan dan kekurangan surat suara terjadi di wilayah Gunungkidul dan Bantul. Namun begitu seluruhnya bisa diselesaikan dan tidak mengganggu proses pencoblosan masyarakat.

“Ketika ada kekurangan surat suara kemudian dicover dari TPS lain yang lebih. Kelebihan dan kekurangan tidak mengganggu pemilihan, semua terselesaikan dengan baik,” sambungnya. Sementara, Kepala Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu DIY, Ummi Illiyana, menambahkan Di Gunungkidul ada 59 kecamatan yang mengalami kelebihan dan kekurangan surat suara, tercatat ada 39 yang kelebihan dan 20 kekurangan. Di Bantul juga ada di Piyungan misalnya ada kekurangan 100 dan di Sewon kelebihan lebih dari 100 surat suara. Baca Juga: Kata Manajer PSS Soal Hokky Caraka Gabung Timnas Lagi “Sudah ditindaklanjuti KPU Gunungkidul dan Bantul. Di Kulon Progo, tidak ada kendala berarti. Di Sleman kami monitoring di Tridadi Sleman, Godean, tidak ada masalah dan kendala, begitu juga Kota Yogyakarta,” sambungnya. Terkait rendahnya partisipasi masyarakat dalam pilkada, Ummi menyampaikan bahwa Bawaslu telah menyampaikan prediksi. Penyebabnya karena pengurangan TPS yang mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan pemilu presiden dan legislatif lalu. “Partisipasi rendah, kita sudah prediksi sebelumnya, salah satu faktornya pengurangan drastis jumlah TPS, sekitar 50 persen dibandingkan pemilu lalu. Dengan jarak yang relatif jauh ini berdampak pada partisipasi masyarakat yang berkurang,” pungkasnya. (Fxh)  

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi