Jakarta, Gatra.com – Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma, melakukan pengukuran terkait harapan masyarakat Jakarta pasca berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 16 Oktober mendatang. Direktur Eksekutif Aditya Perdana menyampaikan bahwa masyarakat DKI Jakarta berharap penjabat (PJ) gubernur yang ditunjuk Presiden Joko Widodo memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai modal menghadapi program pemindahan Ibukota dan Pemilu Serentak 2024.
Dari beberapa tantangan DKI Jakarta di berbagai sektor, terdapat dua hal yang menjadi perhatian, selain proses pemindahan Ibukota negara juga persiapan menghadapi Pemilu Serentak 2024.
Hasil jajak pendapat Algorita, publik Jakarta memberikan persetujuan yang sangat tinggi terhadap beberapa kriteria kemampuan yang sebaiknya dipenuhi Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
“Seperti kemampuan berkomunikasi sosial politik dengan baik (99 persen), figur pemersatu (96 persen), netral dari politik identitas (94 persen), dan sosok yang dapat bersinergi dengan Kemendagri dan DPR guna penyelesaian revisi UU DKI karena telah terbit UU Ibukota Negara / IKN (87 persen),” papar Aditya, dalam Diskusi Online Hasil Survei Algoritma Research and Consulting ‘Tantangan Penjabat Gubernur DKI Menyongsong Pemilu Serentak dan Pemindahan Ibukota’ melalui YouTube, Ahad (9/10).
Masyarakat juga berharap PJ Gubernur DKI Jakarta berpengalaman dalam bidang legislasi, pernah menjadi Gubernur di provinsi lain, dan berpengalaman dalam mengawal pemilu atau pilkada.
Sebelumnya hasil riset Algoritma menunjukkan jika publik relatif tidak mengenal mengenai 3 nama calon yang diusulkan DPRD DKI Jakarta yaitu Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar, kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono serta Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Mataali.
“Secara berurutan tingkat popularitasnya adalah Marullah Mataali 31,4 persen, Heru Budi Hartono 26,7 persen, serta Bahtiar 20 persen,” jelas Aditya.