Berangkatkan Mudik Gratis Liburan Nataru 2025, Kemenhub Ingin Berhikmad bagi Masyarakat Menengah Bawah

Berangkatkan Mudik Gratis Liburan Nataru 2025, Kemenhub Ingin Berhikmad bagi Masyarakat Menengah Bawah

28 December 2024, 2:13

Krjogja.com – Jakarta – Selalu ada cara bagi Pemerintah untuk berhikmat kepada masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah bawah. Salah satunya memberikan pelayanan transportasi dengan memberangkatkan masyarakat untuk mudik gratis dalam rangka liburan Nataru 2024/2025. Suroyo (45), pedagang yang tinggal di Bekasi ini tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat menjadi bagian dari masyarakat yang mendapatkan layanan transportasi mudik gratis dalam rangka liburan Nataru 2024/2025 tersebut. “Saya bersyukur bisa ikut program mudik bareng liburan Nataru ini sekalian mengunjungi orangtua yang ada di kampung,” ujar lelaki perantau asal Kepanjen, Malang ini. Bersama teman-teman sesama pedagang kaki lima lainnya ia mengajukan diri untuk dapat mengikuti program mudik bareng yang diadakan Kemenhub tersebut, hingga pada Selasa, 24/12 lalu, Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melepas keberangkatan masyarakat melakukan perjalanan mudik gratis angkutan jalan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, dengan jumlah peserta keseluruhan mencapai 3.522 orang, dengan jumlah tujuan mudik sebanyak 11 kota, yakni Malang, Surabaya, Kediri, Madiun, Yogyakarta, Solo, Semarang, Wonogiri, Wonosobo, Purwokerto, dan Cilacap. Baca Juga: Operasi Moneter Tahun 2025, BI dan Kemenkeu Terbitkan SBN
Adapun jumlah bus yang digunakan mencapai total sebanyak 93 bus. Sebanyak 63 bus untuk 2.392 penumpang diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang, dan sebanyak 30 bus untuk 1.130 penumpang diberangkatkan dari Terminal Kampung Rambutan. Bagian dari Perhatian Pemerintah Kepada Rakyatnya
Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, yang melepas secara resmi pemberangkatan mudik gratis angkutan jalan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 ini mengungkapkan acara ini merupakan bagian dari perhatian pelayanan Pemerintah terhadap masyarakat untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas khususnya sepeda motor dan mengurangi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi pada masa liburan.

“Mengurangi potensi terjadinya kecelakaan lalulintas khususnya yang disebabkan oleh sepeda motor. Inilah alasan Kemenhub menyelenggarakan Mudik Gratis Angkutan Jalan,” ujar Wamen Perhubungan, Suntana saat melepas Mudik Gratis Angkutan Jalan di Terminal Pulogebang beberapa waktu lalu. Berdasarkan data yang dilansir oleh Korlantas Polri , sebanyak 73 persen penyebab kecelakaan lalulintas diakibatkan oleh sepeda motor , dan berdasarkan pengamatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan sebab terjadinya kecelakaan lalu lintas yang kerab terjadi, diantaranya disebabkan oleh adanya kesalahan berbasis keterampilan (skill based error) dari pihak pengemudi. Faktor tersebut kerap terjadi pada para pengemudi sepeda motor, khususnya pengguna motor matic. Dalam kepadatan kendaraan di jalan raya dimana banyak kendaraan besar lewat seperti bus, truk dan kendaraan pribadi lainnya, sepeda motor dan pengemudinya berada di posisi yang paling lemah, sehingga rentan mengalami kecelakaan tabrak depan maupun tabrak belakang, serta rentan kecelakaan yang berakibat kepada hilangnya korban jiwa akibat mengantuk atau kesalahan berbasis ketramplan mengendara. Sehari sebelumnya, yaitu pada tanggal 23 Desember Kemenhub juga telah melakukan pemberangkatan motor gratis masyarakat. Pergerakan Masyarakat di Libur Nataru Tetap Tinggi
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, terdapat potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru 2024/2025 secara nasional sebanyak 110,67 juta orang atau
setara dengan 43,41 persen dari populasi nasional. Angka mobilitas ini sedikit lebih besar dari pergerakan masyarakat pada periode yang sama tahun lalu dengan angka estimasi 39,83 persen.
Sebagian besar masyarakat yang melakukan perjalanan pada masa akhir tahun ini bertujuan untuk liburan mengujungi lokasi wisata, diperkirakan mencapai 45,67 persen perjalanan tersebut ditujukan untuk wisata akhir tahun. Selanjutnya, disusul 32,26 persen lainnya untuk melakukan perjalanan liburan pulang ke tanah kelahiran. Khusus perjalanan yang diperuntukkan hari raya Natal berada di urutan ketiga dengan jumlah pelaku perjalanan sebesar 19,96 persen.