Suara.com – Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi akhirnya buka-bukaan terkait skandal judi online yang menyeret sejumlah pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Ia bahkan berani mengungkap sosok T, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai pengendali bandar judi online.
T juga disebut sebagai orang yang membawa atau merekomendasikan tersangka AK kepada Budi Arie untuk masuk sebagai tim Tenaga Pengawasan dan Penindakan Take Down Situs Judi Online di Kominfo.
Disebutkan, bahwa sosok T sebagai aktivis politik dan dekat dengan Budi Karya Sumadi. Di mana di Pilpres 2024 lalu, T masuk dalam tim sukses pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Juga: Bertambah jadi 18 Orang, Ini 2 Tersangka Baru yang Dijerat Kasus Judol Pegawai Komdigi
Bahkan disebutkan juga, sosok T kini masuk dalam tim sukses Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
“T merupakan aktivis politik yang dekat dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya). Dia sebelumnya masuk Timses resmi Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 dan Pilkada Jakarta pasangan Pramono-Rano, dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten sosial media,” ungkap Budi Arie dikutip, Senin (11/11/2024).
Budi Arie juga mengaku merasa menjadi korban terkait kasus judi online. Namanya kini diseret-seret dalam kasus yang menjerat sejumlah oknum pegawai Komdigi.
“(Saya) justru menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan (oknum) pegawai Komdigi,” katanya.
Sosok T tersebut diduga adalah Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Tomang, eks komisaris BUMN PT HIN.
Baca Juga: Soal Klaim Blokir Ribuan Situs Judol, Komdigi Diminta Transparan: Buat Tabel Situsnya, Biar Bisa Dicek
Dugaan ini juga diperkuat dengan pengakuan Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra soal penangkapan dan penetapan tersangka Zulkarnaen Apriliantony, pada Selasa (5/11/2024) lalu.
Diketahui, sebelum ramai penangkapan pegawai Komdigi dalam kasus judi online, sosok T juga sempat ramai menjadi perbincangan pada Agustus lalu. Saat itu, sosok T sempat disebut Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesi (BP2MI), Benny Rhamdani.
Benny mengaku sempat menyebut sosok T sebagai pengendali bisnis judi online di Indonesia, dalam sebuah rapat terbatas di Istana Kepresidenan.
Bahkan, Benny sempat diperiksa di Polri, namun akhirnya tidak terungkap sosok T dan kasus ini menguap begitu saja.