Buku Mengkritisi 6 Presiden RI, Dari Soeharto Sampai Jokowi, Menarik

Buku Mengkritisi 6 Presiden RI, Dari Soeharto Sampai Jokowi, Menarik

18 October 2022, 6:06

Peluncuran ditandai penyerahan buku kepada Diretur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat M Wirmon Samawi SE MIB disaksikan Penasihat Drs HM Idham Samawi, belum lama ini. (Foto: Frans Boedisoekarnanto)Krjogja.com – Wartawan ‘Kedaulatan Rakyat’ (KR) Soeparno S. Adhy  telah meluncurkan buku berjudul ‘Mengkritisi 6 Presiden RI’. Peluncuran dilakukan bersamaan dengan HUT ke-77 Skh ‘KR’ Selasa 27 September 2022. Karya ini menarik karena dapat menambah wawasan tentang gaya kepemimpinan masing-masing presiden, sehingga mengundang penulis untuk mengkritisinya.Buku setebal 428 halaman yang mengkritisi kebijakan pemerintahan keenam Presiden RI itu berisi 143 tulisan. Rinciannya, yang berkaitan dengan pemerintahan Presiden Soeharto 19 tulisan, Presiden BJ Habibie 18, Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) 41, Presiden Megawati Soekarnoputri 35, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 19 dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 11 tulisan.Tulisan-tulisan tersebut merupakan Tajuk Rencana pilihan yang ditulis Soeparno S. Adhy sebagai anggota tim penulis Editorial ‘KR’ sepanjang tahun 1990 hingga 2017. Untuk mengetahui kapan Tajuk Rencana tersebut dimuat di ‘KR’ dapat dilihat pada halaman 425 hingga 428.Di antara tulisan yang berkaitan dengan Presiden Soeharto antara lain berjudul ‘Ketika Pengadilan Soeharto Benar-benar Digelar’ dan ‘Ajakan Menjadi Antek Soeharto’. Presiden Habibie ‘Keberanian Habibie Menjamah Soeharto’ – Presiden Gus Dur ‘Fenomena Pencalonan Gus Dur oleh Poros Tengah’ – Presiden Megawati ‘Megawati Pulihkan Hak Dewan dan Martabat Polri’ – Presiden SBY ‘Kasus Munir, Ujian Sejarah Pemerintahan SBY’ – Presiden Jokowi ‘Pengangkatan BG Sebagai Kepala BIN’.Dalam kata pengantarnya pada buku yang diterbitkan oleh penerbit Pustaka Pelajar itu, Komisaris Utama PT BP ‘Kedaulatan Rakyat’ Prof Dr Inajati Adrisijanti mengemukakan, tulisan-tulisan tersebut merupakan ekspresi ‘KR’ saat ‘mengkritisi’ kebijakan pemerintah dalam menanggapi permasalahan kemasyarakatan, kenegaraan dan kebangsaan.”Meski menggunakan label ‘mengkritisi’ namun Tajuk Rencana yang ditulis ‘KR’ tetap berpegang teguh pada budaya dan sikap ‘andhap asor’ atau ‘suthik natoni’ perasaan siapa pun dan pihak mana pun,” tulisnya.  (*)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi